TEMPO.CO, Mataram - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) bekerjasama dengan perusahaan swasta untuk mengoptimalkan pemanfaatan aset berupa lahan nganggur. “Tujuannya untuk menambah penghasilan dalam APBD,” kata Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi pada saat penandatangan nota kesepahaman, Senin, 10 Juni 2013.
Tiga kelompok usaha yang sudah dinyatakan lolos fit and propertes adalah PT Lombok Plaza, PT Alhambra Internasional, dan PT Varindo Lombok Inti. Mereka diberikan waktu selama setahun untuk menyelesaikan detail engineering design (DED), dan segera melakukan pembangunannya.
Selain itu, sebagai jaminan keseriusannya, mereka harus menyetorkan dana sebanyaklimapersen dari total nilai investasi. Adapun kerjasama berupa pola build over taker (BOT) untuk jangka waktu 30 tahun.
PT Lombok Plaza mendapat hak mengelola tanah seluas 3,2 hektar di Jalan Bung Karno, Mataram. Dengan investasi Rp 360 miliar, akan dibangun fasilitas bisnis yang terintegrasi. Di antaranya hotel bintang empat 18 lantai dengan 388 kamar, serta empat penthouse.
Juga dibangun 360 unit apartemen di gedung 18 lantai dilengkapi empat kolam renang. Bahkan dilengkapi lantai convention center dua lantai yang dapat menampung 5.000 orang, serta empat lantai trade center. ”Di Lombok selama ini belum ada fasilitas yang terintegrasi,” kata Direktur Utama PT Lombok Plaza Dolly Suthajaya Nasution.
PT Alhambra Internasional mengelola tanah lebih dari 10 ribu meter persegi di Jalan Udayana, Mataram. Perusahaan ini akan membangun hotel syariah enam lantai dengan 196 kamar executive dan 20 kamar suite, yang dilengkapi 18 lokal kuliner dan 18 lokal perkantoran. Nilai investasinya Rp 75 miliar. ”Kami akan membangun hotel dan enclave business selama 15 bulan,” ujar salah seorang pimpinan perusahaan.
Adapun PT Varindo Lombok Inti mengelola tanah 200 meter persegi, lahan bekas dua rumah pimpinan DPRD NTB, di Jalan Pejanggik, Mataram. Di lokasi tersebut akan dibangun rumah kantor tiga lantai, yang masing-masing berisi 15 unit. ”Kami menyiapkan investasi hingga Rp 11,4 miliar,” ucap Management Representative PT PT Varindo Lombok Inti Kusnardi.
SUPRIYANTHO KHAFID