TEMPO.CO, Jakarta -Anggota Komisi Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Dolfie O.F. Palit meyakinkan Komisi akan meminta masukan dari Badan Inteligen Negara (BIN) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) terkait rekam jejak 22 calon anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). "Kami mau membangun tradisi seperti itu, meminta second opinion. Kami akan meminta PPATK dan BIN untuk memberi masukan," ucap Dolfie kepada Tempo, Ahad, 9 Juni 2013.
Sejumlah calon anggota BPK disebut-sebut punya rekam jejak abu-abu. Satu di antaranya Mantan Deputi Menteri BUMN, Muchayat. Namanya disebut-sebut punya andil besar dalam mengatur kemenangan Adi Karya pada proyek pembangunan komplek olahraga Hambalang.
Kabarnya, langkah Muchayat mencalonkan diri sebagai Anggota BPK mendapat dukungan dari partai Demokrat. Beberapa pihak curiga, Muchayat emban misi "bersih-bersih" audit BPK.
Menanggapi hal ini, Dolfi mengatakan dalam seleksi-seleksi sebelumnya, pernah juga ada nama-nama yang dikabarkan diusung partai tertentu, tapi nyatanya tak lolos seleksi. "Kalau di-fit and proper tidak menunjukkan calon itu mumpuni, orang juga malu, masa mendukung calon yang tidak punya kapabilitas," ucapnya.
Fraksi PDI Perjuangan sendiri menyatakan belum menentukan pilihan. Pihaknya masih menunggu uji kelayakan dan kepatutan yang rencananya digelar mulai 17 Juni 2013. "Secara integritas, kapabilitas memenuhi tidak. Baru chemistry terakhir," ucapnya.
MARTHA THERTINA