TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Asosiasi Produsen Daging dan Feedlot (penggemukan sapi) Indonesia (Apfindo) Johny Liano menyatakan realisasi impor sapi bakalan pada kuartal pertama tahun ini telah dituntaskan. Sesuai anjuran pemerintah, ia juga menyatakan kesiapannya untuk mempercepat impor di penghujung kuartal kedua ini. "Kami siap, sebelum ini juga kami sudah tertib impornya," ujar Johny Liano saat dihubungi, Selasa 28 Mei 2013.
Kemarin, Menteri Pertanian Suswono dan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan Pemerintah telah memutuskan untuk mempercepat impor sapi bakalan. Dengan keluarnya kebijakan ini diperkirakan pada kuartal II-2013 akan terealisasi impor sapi bakalan sebanyak 164.162 ekor. Realisasi impor sebanyak itu terdiri dari alokasi kuartal II sebanyak 117.931 ekor dan kuartal III sebanyak 46.231 ekor.
Hanya saja, setelah itu, jatah impor 46.231 ekor sapi untuk kuartal IV akan dimajukan ke kuartal III, pemerintah belum menetapkan tambahan impor sapi bakalan untuk kuartal terakhir 2013.
Johny memang menyatakan dukungannya atas kebijakan ini. Menurutnya, penambahan impor sapi bakalan pada akhirnya akan dapat membantu menurunkan harga daging sapi.
Tapi ia juga meragukan apakah sapi-sapi bakalan itu akan dapat memenuhi kebutuhan selama Ramadhan - Lebaran yang jatuh pada medio Juli - Agustus nanti dengan tepat waktu. "Sapi bakalan itu butuh waktu 3-4 bulan untuk penggemukan sebelum disembelih," katanya.
PINGIT ARIA
Terhangat:
Kisruh Kartu Jakarta Sehat | Menkeu Baru | PKS Vs KPK | Vitalia Sesha
Baca juga:
Anis Matta Disebut Terima Miliaran Rupiah
Dapatkan Agen, Joe Taslim Kalahkan Ribuan Aktor
Joe Taslim Dapat Bonus, Fast Furious Box Office
Interpelasi soal KJS, Jokowi: Bukan Masalah!