TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan pedagang dan penjamin emisi efek Kresna Securities menargetkan akan menangani penawaran umum saham perdana (IPO, Initial Public Offering) dari tujuh perusahaan dengan nilai Rp 5 triliun tahun ini. “Kami sedang menangani tujuh IPO,” kata Direktur Utama Kresna Securities Michael Stevens di Jakarta, Selasa, 28 Mei 2013.
Menurut dia, tujuh calon emiten tersebut di antaranya berasal dari sektor konsumsi, farmasi, properti, otomotif, real estate serta minyak dan gas bumi. “Rencananya, ketujuh calon emiten itu akan melakukan IPO semester II tahun ini,” katanya.
Salah satu emiten yang emisinya dijamin Kresna Securities adalah PT Sidomuncul. Produsen obat-obatan herbal modern tersebut berencana melepas 10-20 persen saham. Sidomuncul menargetkan bisa memperoleh dana Rp 1,5 triliun. “Dana hasil IPO akan digunakan untuk investasi pembangunan pabrik,” ujar Stevens.
Perusahaan pedagang dan penjamin emisi efek lainnya, Mandiri Sekuritas, menargetkan akan menangani IPO dari 10 perusahaan tahun ini. Hingga April 2013, Mandiri Sekuritas telah menangani IPO dari tiga perusahaan, salah satunya Dyandra Media Internasional.
"Totalnya ada sekitar Rp 12 triliun. Ada dua sedang berjalan dari sektor infrastruktur dan transportasi," ujar Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Abiprayadi Riyanto. Selain itu, tahun ini Mandiri Sekuritas membidik penerbitan surat utang senilai hampir Rp 20 triliun. Angka itu termasuk penerbitan obligasi global. Hingga April, obligasi yang sudah diterbitkan sebanyak Rp 9,07 trilliun.
PT Bursa Efek Indonesia menargetkan pencatatan emiten baru sebanyak 30 perusahaan tahun ini. Selain itu sebanyak 55 emiten diharapkan melakukan pencatatan saham tambahan (rights issues dan saham bonus), 50 emisi obligasi korporasi, dan 60 seri obligasi negara.
RIRIN AGUSTIA