TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Mohamad Suleman Hidayat menyatakan mengoreksi target pertumbuhan industri pengolahan non-migas sebesar 0,64 persen. Sebelumnya industri pengolahan non-migas diproyeksi tumbuh sebesar 7,14 persen sepanjang 2013, kini menjadi hanya sebesar 6,5 persen.
"Kami harus mengkoreksi karena ada sedikit kendala untuk bisa tumbuh optimistis seperti yang ditargetkan sebelumnya," katanya usai membuka Rapat Kerja Kementerian Perindustrian dengan Pemerintah Daerah Tahun 2013, Rabu, 22 Mei 2013.
Kendala tersebut, menurut Hidayat, menyangkut masalah regulasi yang tidak efisien, suku bunga yang kurang kondusif, dan nilia tukar rupiah yang terus melemah. "Ini menjadi indikator kami untuk berhati-hati."
Ia berpendapat koreksi menurun ini masih tercatat tidak buruk. Sebab, ia masih optimistis industri pengolahan non-migas masih akan terus tumbuh optimal. "Meski kondisi global lebih rendah dari Indonesia, negara-negara Asia masih tumbuh," ujarnya.
Kendati demikian, ia mengatakan koreksi tersebut masih akan dikoordinasikan dengan menteri-menteri ekonomi lainnya. "Kami ingin sampaikan bahwa koreksi ini bukan pesimistis, tapi data dana perhitungan kami seperti ini. Ini yang mau kami sinkronkan," ujarnya.
Pertumbuhan industri pengolahan non-migas pada triwulan pertama tahun 2013 mencapai 6,69 persen. Cabang-cabang industri yang mengalami pertumbuhan tertinggi, antara lain industri logam dasar besi dan baja (13,14 persen), industri pupuk kimia, dan barang dari karet (11,41 persen), industri alat angkut, mesin, dan peralatan (10,51 persen), dan industri barang kayu dan hasil hutan (7,67 persen).
AYU PRIMA SANDI
Topik Terhangat:
Menkeu Baru | PKS Vs KPK | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh
Baca juga:
Gadis Bercadar Potong 'Burung' dengan Cutter
Kronologi Pemotongan 'Burung' oleh Gadis Bercadar
Gadis Bercadar Sempat Membantah Potong 'Burung'
Diajak Mesum, Gadis Bercadar Nekat Potong 'Burung'