TEMPO.CO, Jakarta -SURAKARTA - Transportasi massal dari dan ke Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta selama ini belum digarap maksimal. Penumpang pesawat masih kesulitan menemukan transportasi massal saat akan ke bandara atau dari bandara ke kota.
Untuk itu pemerintah Surakarta akan mengoperasikan bus pemadu transportasi bandara yang memiliki rute Bandara Adi Soemarmo-Terminal Tirtonadi pulang pergi. Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Surakarta Yosca Herman Soedrajad mengatakan pihaknya sejak Rabu (1 April) sudah menguji coba empat bus pemadu transportasi bandara.
“Rencananya akan diresmikan penggunaannya pada pekan depan,” katanya kepada wartawan di Surakarta, kemarin. Bus ukuran sedang tersebut hibah dari Kementerian Perhubungan dengan kapasitas angkut 35-40 penumpang.
Yosca menambahkan respons masyarakat selama masa uji coba cukup bagus. Tingkat keterisian penumpang mencapai 50 persen. Dia merencanakan dalam sehari ada 8-10 kali perjalanan ke bandara dan sebaliknya. “Kami rencanakan bus berangkat dari terminal setengah jam sekali.”
Dia menilai kehadiran bus pemadu transportasi atau bus bandara akan meningkatkan pelayanan ke penumpang pesawat. Dengan tarif terjangkau, Rp 15 ribu per orang, masyarakat tidak lagi kebingungan mencari transportasi umum ke bandara. “Kalau ada transportasi ke bandara yang nyaman dan terjangkau, bandara akan makin ramai,” katanya.
Untuk jadwal keberangkatan, Yosca mengatakan belum ditentukan secara pasti. Jadwal masih menunggu hasil evaluasi. Namun dia memastikan bus bandara siap mengantar penumpang ke bandara untuk penerbangan pertama. “Mungkin jam 5 pagi sudah beroperasi,” ucapnya. Di sisi lain, juga siap membawa penumpang yang mendarat di bandara Adi Soemarmo dengan penerbangan terakhir di malam hari.
Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Surakarta Sri Indarjo mengatakan sebenarnya ada 6 bus yang dihibahkan. “Jika memang permintaan tinggi, kami akan operasikan 6 bus,” katanya.
Kepala Damri Cabang Surakarta Sutaryadi mengatakan jam operasional bus bandara akan disesuaikan dengan potensi penumpang. “Sebab, tidak semua penumpang pesawat memanfaatkan bus ke terminal,” ucapnya.
Menurutnya potensi penumpang dari bandara ke terminal hanya untuk beberapa penerbangan seperti maskapai Sriwijaya Air, Lion Air, AirAsia, dan Trigana Air. “Selama uji coba, dari tiap pesawat ada 8-10 orang yang naik bus.”
Meski saat ini sudah ada Batik Solo Trans tujuan bandara, dia mengatakan bus khusus dari bandara ke terminal tetap punya potensi mengangkut penumpang. Bahkan bukan tidak mungkin Batik Trans akan ditarik dari bandara dan cukup sampai Kartasura.
UKKY PRIMARTANTYO