TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah memerintahkan Pertamina untuk menggelontorkan bahan bakar minyak jenis solar sesuai kebutuhan. Perintah itu diserukan menyusul banyaknya antrian yang terjadi di sejumlah daerah akibat kelangkaan solar.
Namun demikian, kuota persediaan solar tidak bertambah. Akibatnya, jatah solar untuk satu tahun ini bisa habis sebelum Desember 2013. Vice President Corporate Communication PT. Pertamina, Ali Mundakir mengatakan stok solar yang ada untuk bulan ini sebanyak 14,2 juta kiloliter dan disebar ke setiap provinsi. Untuk memenuhi keinginan pemerintah tadi, maka Pertamina terpaksa mengambil jatah solar bulan depan.
"Itu dilakukan jika ada kekurangan. Oleh karenanya kami harus mengambil dari kuota bulan depan sehingga bisa habis sebelum akhir tahun," kata Ali dalam Diskusi BBM Dua Harga di Jakarta, Sabtu, 27 April 2013.
Ali melanjutkan, peristiwa seperti ini juga terakhir tahun lalu. Pada September 2012, kuota sampai akhir tahun sudah habis. Akibatnya, pemerintah harus mengajukan kembali ke DPR melalui APBN.
Kelangkaan solar dilaporkan terjadi di beberapa kota, seperti di Balikpapan, Yogyakarta, Kediri, Surabaya, Jember, Banyuwangi, dan sejumlah kota di Jawa Tengah. Di Yogyakarta, kelangkaan solar mengakibatkan jadwal tempuh bus menjadi terganggu. Awak bus kesulitan mencari SPBU yang masih menyediakan solar. Kalaupun tersedia, antreannya cukup panjang. Akibatnya, pelayanan pada penumpang tak maksimal.
TIKA PRIMANDARI
Topik Terhangat:
Edsus Sosialita | Ustad Jefry | Caleg | Ujian Nasional | Bom Boston
Baca juga:
Pria Tampan Diusir dari Arab Angkat Bicara
Twit Terakhir, Ustad Uje Baca Doa Mau Tidur
Ini Spesifikasi Motor Gede yang Ditunggangi Uje
Pose 'Ajaib' Para Sosialita di Depan Kamera