TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan, Kiagus Ahmad Badaruddin, mengatakan, mantan Menteri Keuangan Agus Martowardojo sudah siap sejak awal untuk mengakhiri tugasnya. Agus Martowardojo, menurut Kiagus, tidak merasa kecolongan dengan keputusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang diteken saat dirinya sedang melakukan kunjungan di Washington. (Baca: Menteri Keuangan Diberhentikan Saat Bertugas di AS)
"Pak Agus itu orang yang selalu berbesar hati, termasuk dengan pemberhentiannya. Dia orang yang profesional dan siap kapan pun Presiden memberikan arahan," kata Kiagus saat ditemui seusai Serah-Terima Jabatan Menteri Keuangan, Senin, 22 April 2013.
Kesiapan Agus tersebut terlihat saat melakukan pertemuan dengan Hatta Rajasa selaku Pelaksana tugas Menteri Keuangan yang ditunjuk oleh Presiden dan seluruh pejabat eselon satu Kementerian Keuangan. Kiagus mengatakan, bekas pimpinannya itu sudah menyampaikan program-program strategis yang harus segera dilakukan oleh Hatta. "Arahan beliau tentu tentang keberlanjutan APBN-P, percepatan penyerapan anggaran tanpa mengorbankan governance, dan reformasi birokrasi," ujar Kiagus.
Senada, Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar menyatakan, kemantapan Agus untuk dicopot dari posisi Menteri Keuangan terlihat dari komitmennya untuk efisiensi birokrasi. Setiba di Indonesia, Agus langsung rapat dengan pejabat Kementerian Keuangan.
Agus juga memutuskan mempersingkat kunjungannya di Washington untuk segera berbenah terkait pemberhentiannya. "Pak Agus memutuskan pulang cepat untuk mempersiapkan masa transisinya," ujar Mahendra.
Senin kemarin, Agus resmi menyerahkan jabatan Menteri Keuangan kepada Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa. Sesuai Keputusan Presiden yang diteken Kamis pekan lalu, Hatta Rajasa ditunjuk sebagai Pelaksana tugas Menteri Keuangan hingga waktu yang belum ditentukan.
Agus yang sudah menjadi bendahara keuangan negara sejak tiga tahun ini mengaku bangga telah mampu bekerja sama dengan seluruh jajaran pimpinan dan karyawan Kementerian Keuangan. Ia juga menyebutkan, kerja sama yang baik tersebut telah membantu peningkatan kualitas laporan keuangan institusi internal Kementerian Keuangan dari Disclaimer menjadi Wajar tanpa Pengecualian. "Transformasi kelembagaan reformasi birokrasi yang baik juga terlihat dari peningkatan penerimaan negara selama tiga tahun ini," Agus berujar.
Indonesia juga berhasil mendapat penilaian positif dari lembaga internasional dengan predikat Investment Grade. Agus juga mengatakan, pemerintah berhasil menerbitkan obligasi internasional bertenor 30 tahun dengan bunga yang rendah sebesar 4,75 persen.
AYU PRIMA SANDI
Berita Lainnya:
Menteri Keuangan Diberhentikan Saat Bertugas di AS
Eyang Subur Aliran Sesat, FPI Enggan Geruduk
Izinkan Nazar Berobat, Kepala LP Cipinang Dicopot
Dinasti Banten Rame-rame Jadi Caleg DPR dan DPD
Ini Dia Tunggangan Para Miliarder
Berminat? Tiket untuk Tinggal di Mars Mulai Dijual