TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Suswono mengatakan Kementerian Pertanian terus berupaya menggenjot produksi bawang merah dan bawang putih untuk mengurangi ketergantungan pada impor. Dalam beberapa bulan, harga komoditas bawang merah dan putih merangkak naik. Biro Pusat Statistik kemarin menyatakan kenaikan tersebut turut mengerek inflasi pada bulan Maret.
"Posisi Kementan adalah produksi secara optimal. Kita akan terus tingkatkan. Tapi untuk barang-barang tertentu seperti bawang putih, kita kan lebih dari 90 persen impor," kata Suswono di gedung DPR, Rabu, 3 April 2013.
Menurut Suswono, peningkatan produksi bawang putih harus dilakukan secara bertahap karena ketergantungan impor yang tinggi. Ia menambahkan, tiap tahun penambahan lahan produksi bawang putih mencapai 1.000-2.000 hektare.
Suswono mengatakan, dahulu Indonesia memiliki sampai 20 ribu hektare lahan untuk bawang putih. Namun, karena ada liberalisasi pada 1998, bawang putih impor masuk dan mengancam bawang putih lokal. "Itu yang kemudian menekan di kalangan petani bawang putih. Sentra bawang putih menurun. Ini yang sedang kita kembalikan."
Menurut dia, harga bawang menjadi tinggi karena petani lokal kalah bersaing dengan importir. "Persoalan pada harga, kalah dengan impor karena petani kita gurem. Produksi berskala kecil, sedangkan importir berskala besar," katanya.
Dalam jangka pendek, kata Suswono, Kementerian Pertanian akan mengurangi impor secara berkala dan terus meningkatkan produksi. "Prinsip dasar impor adalah menutup kekurangan akibat produksi dalam negeri yang tidak cukup. Impor dilakukan setelah dilakukan analisis kebutuhan dan produksi oleh tim lintas Kementerian," katanya.
BPS mencatat inflasi pada Maret mencapai 0,63 persen. Hal ini disebabkan oleh kenaikan harga beberapa komoditas hortikultura, seperti bawang merah, bawang putih, dan cabai rawit. Bawang merah memberikan andil 0,44 persen dengan perubahan harga pada Maret terhadap Februari sebesar 82,23 persen.
Selain itu, bawang putih juga memberikan kontribusi pada inflasi di bulan Maret 2013 sebesar 0,2 persen dengan kenaikan harga 41,73 persen. BPS menyatakan kenaikan harga bawang disebabkan pasokan yang tersendat karena adanya kebijakan pembatasan kuota impor.
ANANDA TERESIA