TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan menyatakan belum menentukan besaran subsidi setelah kereta rel listrik (KRL) non-AC dihapuskan. "Untuk subsidinya, masih diperhitungkan," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan, Bambang S. Ervan, saat dihubungi Tempo, Sabtu, 30 Maret 2013.
Kajian itu menurut dia terlebih dahulu dilakukan dengan mengukur besaran tarif yang dapat dijangkau masyarakat dan biaya operasional. "Dari situ baru dilihat subsidinya, ini sedang dibahas bersama-sama oleh berbagai pihak," katanya.
Namun ia mengisyaratkan tarif kereta kedepannya tidak akan seperti tarif sebelumnya yang berkisar Rp 1.500-2.000. "Karena tarif itu sudah tidak wajar, atau terlalu rendah," katanya.
Hal ini dilandasi atas pertimbangan harga tiket kereta ekonomi non AC yang tidak pernah naik. "Waktu BBM naik, harga tiket tidak naik. Namun ketika Harga BBM turun tarif kereta juga ikut turun," katanya.
Selama ini ia menceritakan besaran yang diberikan pemerintah untuk kereta ekonomi non ac berada pada kisaran Rp 4.500 per orang. "Biaya operasionalnya Rp 6.000, sedangkan tiketnya kan sekitar Rp 1.500."
Selain mengkaji ihwal tarif dan menghitung biaya operasi, tim menurut dia kini juga sedang mengkaji opsi penggunaan subsidi dengan skema kartu, seperti layaknya Kartu Jakarta Pintar atau Sehat. "Sedang dikompilasi berbagai data seperti misalnya data BLT (bantuan langsung tunnai), Gakin, Kartu Jakarta Sehat, Kartu Jakarta Pintar, nanti akan diverifikasi lagi mana yang memang berhak disubsidi," katanya.
Seperti diketahui, Rencana PT KAI (Kereta Api Indonesia) menghapus Kereta Rel Listrik (KRL) Ekonomi per April 2013 ditunda hingga Juni 2013. Langkah ini diambil karena PT KAI akan menunggu mekanisme subsidi yang baru pada Juni mendatang.
ANANDA PUTRI
Topik Terhangat: Kudeta || Serangan Penjara Sleman || Harta Djoko Susilo || Nasib Anas
Berita Lainnya:
Firasat Buruk Pemindahan Tahanan Lapas Sleman
Penyerangan LP Sleman Terencana, Ini Indikasinya
BIN: Senjata Penyerang LP Sleman Bukan Standar TNI
Siapa Tak Trauma Lihat Serangan Penjara Sleman