TEMPO.CO, Makassar - Ranto Ari Pratama mencatatkan diri sebagai mahasiswa sekaligus pengusaha sukses. Usaha Tahu Tek Cak Ari yang dirintisnya sekitar tiga tahun lalu sudah memiliki 20 outlet dengan omzet Rp 300 juta per bulan. Dua cabangnya ada di Kendari. "Walaupun awalnya sulit membagi waktu antara kuliah dan usaha, semangat untuk terus mencoba dan berusaha tidak akan pernah padam,” ujar Ranto Ari di Makassar, Selasa, 26 Maret 2013.
Usaha tahu tek ini berawal dari kesukaannya akan tahu tek sejak kecil saat ia tinggal di Papua. Ketika jajan di salah satu warung gado-gado, ide bisnis tahu tek muncul. "Kemudian saya berpikir lagi, apa sih yang belum ada di Makassar,” tutur mahasiswa Program Studi Akutansi Universitas Hasanuddin ini.
Modal awalnya Rp 4,2 juta. Uang itu dipinjam dari sahabatnya dan hasil jualan gerobak usaha sebelumnya.
Memang, sebelum berfokus di Tahu Tek Cak Ari, ia pernah mencoba beberapa macam usaha, seperti menjadi distributor kopi Toraja pada 2007. Ia juga pernah menjalani usaha franchise salah satu fast food di Makassar.
Bisnis Tahu Tek Cak Ari ini tentu bukannya tanpa hambatan. Kendala utama antara lain ketika harga bahan baku naik. Masalahnya, menurut Ari, harga menu makanan tidak bisa begitu saja dinaikkan karena harga bahan baku tak menentu. Akibatnya, keuntungannya pun menipis.
Ari juga terus mengembangkan produk dan pemasarannya. "Tahu tek di Jawa tidak seperti ini. Kami modifikasi supaya dapat kena dengan lidahnya orang Makassar," dia mencontohkan. Saat ini sudah banyak pesaing, tapi dia tetap optimistis.
Pria yang suka tampil sederhana ini menginginkan usahanya bisa terus berkembang dan menyejahterakan orang banyak. "Harapan saya ke depan, Tahu Tek Cak Ari ini bisa menjadi seperti usaha waralaba KFC dan McDonald’s."
INDAH ELZA PUTRI