TEMPO.CO , Jakarta:Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Susilo Siswoutomo meragukan realisasi target produksi 900 ribu barel per hari. "Mau pakai pawang apa pun, tidak akan bisa sampai 900 ribu barel per hari," ujarnya dalam acara "IATMI Inspiring Talk, Indonesian Oil and Gas Industry Outlook 2013" di Kementerian ESDM, Senin, 25 Maret 2013. (Soal Minyak Indonesia)
Susilo menyebutkan, 60 persen masalah dalam pengeboran minyak dan gas bumi saat ini berasal dari faktor nonteknis. Yang menjadi tantangan saat ini, kata dia, adalah masalah perizinan dan pembebasan lahan. Oleh karena itu, kata dia, Kementerian ESDM akan membuat "helpdesk".
"Kami akan petakan problem migas, termasuk perizinan dan tumpang tindih lahan," ucapnya.
Kepala Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas (SKK Migas) Rudi Rubiandini mengatakan akan mengusulkan agar target lifting dibuat dalam bentuk rentang, bukan satu angka patokan. Rudi mengatakan, dengan kondisi saat ini, maka target produksi diusulkan berkisar 850 ribu barel sampai 900 ribu barel minyak per hari. "Karena produksi per hari ini berkisar di 830 ribu barel, jadi 850 ribu saja harus dikejar," kata Rudi.
Deputi Perencanaan SKK Migas Widhyawan Prawiraatmadja mengatakan akan terus mendorong agar target produksi 900 ribu barel per hari bisa tercapai. Kinerja produksi minyak akan dievaluasi hingga pertengahan tahun ini. "Nanti kami monitoring sampai pertengahan tahun, apakah target perlu direvisi atau tidak," kata Widhyawan di tempat yang sama.
Deputi Pengendalian Operasi Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Gde Pradnjana mengatakan, rencana produksi minyak dan gas bumi 2013 berkisar 858 ribu hingga 878 ribu barel per hari. Namun, saat ini, produksi masih jauh di bawah target tersebut.
"Hari ini produksi 836 ribu barel, ini karena ada proyek yang produksinya mundur. Seharusnya Desember berproduksi, tetapi sampai sekarang belum. Ada juga gangguan cuaca yang membuat produksi terganggu," kata Gde.
MARIA YUNIAR
Berita terpopuler
Agus Marto Bisa Tersandung Kebiasaan Single Player
Tekanan Rupiah Cenderung Meningkat di Akhir Bulan
Makassar Bangun Convention Centre Terbesar di KTI
Pemerintah: Hanya Motor yang Boleh Pakai Premium
Anak Usaha Lion Air, Malindo Air, Mulai Beroperasi