Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rp 1,59 Triliun untuk Sensus Pertanian  

Editor

Abdul Malik

image-gnews
Kepala Badan Pusat Statistik Dr. Suryamin saat pemaparan data Statistik di Gedung Badan Pusat Statistik, Jakarta, Senin (2/1). TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Kepala Badan Pusat Statistik Dr. Suryamin saat pemaparan data Statistik di Gedung Badan Pusat Statistik, Jakarta, Senin (2/1). TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pusat dan Statistik (BPS) Suryamin mengatakan pemerintah menyiapkan anggaran Rp 1,59 triliun untuk sensus pertanian yang dilaksanakan pada Mei mendatang. “Dana tersebut digunakan untuk menyensus pertanian di seluruh wilayah Indonesia,” kata Suryamin saat dihubungi, Jumat, 8 Maret 2013.

Menurut dia, dana tersebut akan digunakan oleh lebih dari 250 ribu petugas BPS yang mendata di 33 provinsi Indonesia. Dana yang dibutuhkan sangat besar karena data yang akan mereka himpun benar-benar hasil dari turun ke rumah-rumah penduduk dan mendata secara lengkap seluruh komoditas pertanian, perikanan, peternakan, dan kehutanan.

Dengan demikian, ia menambahkan, data yang akan dihimpun akan sangat lengkap dan terperinci. Ia mengatakan seluruh subsektor pertanian akan disensus, dari sektor tanaman pangan dan hortikultura, sektor perikanan berupa perikanan tangkap, perikanan budi daya, hingga perikanan laut. Serta sektor perkebunan, seperti sawit, karet, dan tanaman perkebunan lainnya.

Mereka juga akan mendata sektor peternakan seperti sapi dan hewan ternak lainnya; dan sektor kehutanan seperti usaha penangkapan satwa liar, perburuan, dan usaha pemanfaatan hutan. “Semua ini akan terpetakan saat sensus selesai dan data telah diolah,” kata Suryamin.

Dia menjelaskan, sensus itu dilaksanakan dalam tiga periode. Periode pertama akan dilaksanakan pada 1-31 Mei 2013. Pada periode ini, BPS akan mendata langsung ke lapangan dan dilakukan oleh petugas lapangan. Para petugas, kata dia, akan menyisir setiap rumah tangga pertanian, perikanan, dan kehutanan satu per satu. Petugas juga akan mendatangi setiap pengusaha yang bergerak di bidang pertanian, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum.

Sensus periode kedua, kata Suryamin, BPS akan melakukan pendataan berdasarkan sampel. “Sensus periode kedua ini kami lakukan pada November 2013,” kata Suryamin. Ia menjelaskan, hasil dari sensus kedua ini akan lebih dalam dan lengkap. Karena, selain mengisi formulir sensus, peserta sensus juga akan diwawancarai untuk ditanyai soal pendapatan mereka dari sektor pertanian. Sehingga pemerintah memiliki data lengkap pendapatan per rumah tangga pertanian.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sedangkan sensus periode ketiga akan dilaksanakan pada Mei 2014. Pada sensus ketiga ini, BPS akan mendata biaya pertanian per subsektor. Sehingga nantinya BPS akan mendapatkan data besaran biaya yang dikeluarkan oleh rumah tangga pertanian dalam satu periode usaha pertanian, besaran penjualan dari usaha pertanian per subsektor, dan besaran yang didapatkan yang didapatkan masing-masing rumah tangga pertanian.

Ia mengatakan data yang tersedia nantinya akan menunjukkan besaran pendapatan per rumah tangga di masing-masing sektor dan wilayah. “Dari data-data ini, kementerian dan lembaga negara yang terkait bisa mengambil kebijakan yang paling tepat untuk meningkatkan kesejahteraan rumah tangga-rumah tangga pertanian,” kata Suryamin.

Gambaran hasil sensus, kata Suryamin, akan dibacakan oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada pidato kenegaraan 16 Agustus mendatang. Sedangkan hasil akhir seluruh sensus dan data olahannya akan dikeluarkan oleh BPS pada akhir 2014 mendatang.

RAFIKA AULIA

Berita terpopuler lainnya:
Ini Kronologi Penyerangan TNI AD ke Mapolres OKU

Setelah 2014, SBY Mau Buka Warung Nasi Goreng

3 Fraksi Disebut Terima Duit Simulator Rp 10 M

Rhoma Irama Tolak Permintaan Josh Stone

Ricuh Bonek Vs Aremania Dipicu Tewasnya Bonek

Laga Gresik Vs Arema Ricuh, Tiga Orang Tewas

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

1 hari lalu

Presiden RI Jokowi (tengah mimbar) didampingi Menteri Pertanian, Bupati Sigi dan Gubernur Sulawesi Tengah meresmikan rehabilitasi dan rekonstruksi Bendung D.I Gumbasa dengan membunyikan sirene secara bersama-sama. (ANTARA/Moh Salam)
Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.


Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

2 hari lalu

Petani memanen padi di Padangan, Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis 7 Maret 2024. Sekitar 20 hektare lahan pertanian di kawasan itu terdampak banjir akibat tanggul waduk jebol. ANTARA FOTO/Muhammad Mada
Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.


Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

6 hari lalu

Ilustrasi lowongan kerja. Tempo/M Taufan Rengganis
Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

Pertumbuhan ekonomi RI tidak diikuti penyerapan kerja yang optimal.


Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

10 hari lalu

Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

Kukar merupakan daerah lumbung pangan bagi Provinsi Kalimantan Timur


Impor Jagung Disetop Sebelum Panen Raya, Bapanas: Agar Harga di Tingkat Petani Tidak Jatuh

11 hari lalu

INFO Panen Jagung di Perkebunan Jati Jawa Timur
Impor Jagung Disetop Sebelum Panen Raya, Bapanas: Agar Harga di Tingkat Petani Tidak Jatuh

Pemerintah menyetop impor jagung sebelum panen raya yang puncaknya diperkirakan berlangsung pada April 2024.


Dedikasi Edi Damasnyah Bangkitkan Pertanian Kutai Kartanegara

13 hari lalu

Dedikasi Edi Damasnyah Bangkitkan Pertanian Kutai Kartanegara

Program pengairan dan alsintan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Kukar.


Menyoroti Harga Beras dan Komoditas Pangan Lainnya di Bulan Ramadan

14 hari lalu

Pembeli bersiap membayar cabai yang ia beli di Pasar Senen, Jakarta, Senin, 28 Desember 2020. Inflasi Desember 2020 secara tahun kalender sebesar 1,46 persen (ytd), dan secara tahunan sebesar 1,46 persen (yoy) dan penyumbang utama inflasi, yaitu cabai merah sebesar 0,04 persen (mtm). TEMPO/Tony Hartawan
Menyoroti Harga Beras dan Komoditas Pangan Lainnya di Bulan Ramadan

Puncak panen raya diprediksi pada Maret - April tapi itu tak membuat harga beras turun banyak jelang bulan suci Ramadan.


Perhimpunan Pendidikan dan Guru Tolak Keras Dana BOS untuk Makan Siang Gratis, Ini Sederet Alasannya

21 hari lalu

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto melihat menu makanan milik siswa saat simulasi program makan siang gratis di SMP Negeri 2 Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis 29 Februari 2024. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto meyediakan 162 porsi dengan empat macam menu makanan sehat senilai Rp15 ribu per porsi pada simulasi program makan siang gratis. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/Spt.
Perhimpunan Pendidikan dan Guru Tolak Keras Dana BOS untuk Makan Siang Gratis, Ini Sederet Alasannya

Program makan siang gratis janji kampanye Prabowo-Gibran yang akan diambil dari Dana BOS dinilai berpotensi mengurangi gaji guru. P2G tolak keras.


Gagal, Isu Pertanian dan Subsidi Perikanan Belum Disetujui WTO

23 hari lalu

Para pekerja membongkar muat ikan di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta, Selasa, 23 Januari 2024. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan nilai ekspor hasil perikanan di dalam negeri pada 2024 sebesar USD7,20 miliar atau setara Rp112,1 triliun. Angka tersebut naik signifikan dari realisasi ekspor produk perikanan hingga November 2023, di mana nilai sementara ada di kisaran USD5,6 miliar atau setara Rp87,25 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
Gagal, Isu Pertanian dan Subsidi Perikanan Belum Disetujui WTO

Isu soal pertanian dan subsidi perikanan belum disetujui dalam KTM13 WTO di Abu Dhabi lalu. Meski demikian, sudah disetujui sekitar 80 member WTO.


Terpopuler: Inflasi Pangan Sudah Lebih Tinggi dari Kenaikan Gaji ASN, Kata Faisal Basri Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis

23 hari lalu

Pembeli tengah memilih kualitas beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Jumat 1 September 2023. Secara bulanan, inflasi beras pada Agustus 2023 sebesar 1,43 persen merupakan tertinggi sejak Maret 2023. Sebelumnya, pada Februari 2023, harga beras mengalami inflasi sebesar 2,34 persen. Tempo/Tony Hartawan
Terpopuler: Inflasi Pangan Sudah Lebih Tinggi dari Kenaikan Gaji ASN, Kata Faisal Basri Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis

Kepala Departemen Regional Bank Indonesia (BI) Arief Hartawan menyatakan perlunya menjaga inflasi pangan agar kenaikannya tidak melebihi 5 persen.