TEMPO.CO, Surabaya - Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri Jawa Timur, Judi Purwoko, mengatakan, perdagangan Jawa Timur tercatat surplus hingga 150 persen. Komoditas yang berkontribusi paling besar membentuk struktur perdagangan Jatim adalah ekspor produk makanan dan minuman. Judi melihat, ini tak lepas dari sokongan agroindustri yang belakangan menjamur di Jawa Timur. "Ini menunjukkan neraca perdagangan Jawa Timur positif," katanya seusai menghadiri presentasi Hong Kong Trade Development Council (HKTDC) di Surabaya, Kamis, 21 Februari 2013.
Ia menjelaskan, volume ekspor Jatim ke Hong Kong sepanjang tahun 2012 sebesar 38.681,3 ton dan 16.182,5 ton di antaranya adalah produk makanan dan minuman. Sayangnya, produk hortikultura seperti buah durian, manggis, jeruk, dan lainnya belum begitu mendominasi ekspor Jatim ke Hong Kong. Sebab, kata Judi, kualitas produk hortikultura asal Jawa Timur jauh di bawah standar yang ditetapkan negara bekas koloni Inggris tersebut. "Kita harus belajar seperti apa standarnya di sana. Jadi bisa dijadikan pelajaran pengusaha agar menanam produk hortikultura yang baik," ujarnya.
Project Manager HKTDC, Nana Sutarman, menuturkan akan membidik minimal 25 persen pengunjung asal Jawa Timur. Saat menggelar pameran yang sama pada tahun 2012 lalu, kata Nana, jumlah pengunjung asal Jawa Timur tercatat mencapai 20 persen dari 10.167 pengunjung yang datang.
Nana menuturkan, produk elektronik, komunikasi, dan fashion masih menjadi barang andalan guna mendongkrak penjualan dari 200 perusahaan Hong Kong yang akan ambil bagian di pameran tersebut. Sebab, komoditas yang diekspor Hong Kong ke Indonesia didominasi peralatan telekomunikasi sebesar 25,8 persen; produk sulam dan rajutan 7,6 persen; dan elemen komputer 5,1 persen.
Dalam pameran tahun ini, pihaknya menargetkan 12 ribu pengunjung bakal mendatangi ajang yang telah diselenggarakan dua kali oleh HKTDC di Indonesia itu. "Selain produk unggulan, masih banyak lagi yang lain. Kami harap pengusaha dan calon pembeli dari Jawa Timur bisa berkunjung ke pameran itu," kata Nana.
Regional Director South East Asia and India HKTDC, Loretta Wan, mengatakan, kegiatan ini untuk membangun hubungan dagang yang dinamis antara Hong Kong dan Indonesia, juga kesempatan mengembangkan pasar. Loretta yakin, dalam kesempatan itu, pasti ada celah untuk menjalin kerja sama lebih jauh bagi masing-masing pengusaha dari dua negara yang memiliki kepentingan sama. "Pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat bagus dan kami melihat ini kesempatan bagi pengusaha, importir, distributor, dan perusahaan retail untuk menjalin hubungan lebih baik," Loretta berharap.
DIANANTA P. SUMEDI
Berita terpopuler lainnya:
Diberhentikan SBY, Bupati Aceng Membangkang
Agnes Monica, Selebritas Berpakaian Terburuk
Pecah Jalan Para Pimpinan KPK
Damar Tak Berniat Kritik Karya Andrea Hirata
Rasyid Rajasa: Saya Tak Bersalah
Bupati Aceng Gugat Keputusan SBY