TEMPO.CO, Jakarta - PT PLN (Persero) siap memasok kebutuhan listrik monorel Jakarta. Direktur Utama PLN Nur Pamudji mengatakan, dalam pembicaraannya dengan PT Adhi Karya (Persero) Tbk, konsorsium yang sebelumnya akan menggarap proyek ini, kebutuhan listrik monorel Jakarta sebesar 80 megawatt.
Nur mengatakan pasokan listrik monorel sebesar itu tak membutuhkan tambahan investasi, baik dari segi pembangkit maupun jaringan. "Memang ini kebutuhan tidak di satu titik, tetapi tersebar. Tetapi coverage listrik di DKI Jakarta sudah sangat memadai, sehingga mungkin hanya perlu sedikit saja untuk menarik sambungan," kata Nur ketika ditemui di kantor pusat PLN, Jakarta, Jumat, 15 Februari 2013.
PLN belum membicarakan pasokan listrik maupun tarifnya dengan Pemerintah Daerah DKI Jakarta. Namun, Nur mengatakan, PLN sudah berpengalaman dalam penyediaan listrik untuk kereta rel listrik (KRL).
Nur mencontohkan, untuk KRL dikenakan tarif listrik traksi. "Memang belum dibicarakan tarifnya, tetapi bisa pakai tarif traksi seperti untuk KRL," kata Nur.
Pada 2013, tarif tenaga listrik untuk pelanggan traksi mengalami kenaikan bertahap. Pada Januari hingga Maret 2013, dikenakan biaya beban Rp 26.375 per kilovolt ampere (kVA) per bulan. Pada April hingga Juni 2013, tarif dinaikkan menjadi Rp 27.825 per kVA per bulan. Mulai Juli hingga September 2013, tarif naik menjadi Rp 29.355 per kVA per bulan. Mulai 1 Oktober 2013, harga dinaikkan lagi menjadi Rp 30.950 per kVA.
BERNADETTE CHRISTINA
Baca juga
Ini Penyebab Kelangkaan Daging Sapi di Jakarta
Warren Buffet Akuisisi Pabrik Kecap