TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komite Daging Sapi Jakarta Sarman Shimanjorang memprediksi harga daging akan terus meroket. Menurut dia, larangan penjualan daging impor di pasar tradisional dan pasar modern menjadi salah satu penyebabnya. Kondisi itu, kata dia, diperparah dengan tak adanya stok daging sapi lokal sebagai pengganti daging impor yang dilarang dijual itu. "Suplai di pasar tidak lancar, jadi harga daging naik dan sulit turun," kata Sarman saat dihubungi, Selasa, 5 Februari 2013.
Harga daging, kata dia, akan selalu mahal selama pasokannya tipis. Sarman menuntut pemerintah kembali mengevaluasi data pasokan daging sapi lokal dan membuka hasil kajiannya kepada masyarakat. “Pemerintah harus tahu data pasokan daging sapi yang riil, dan mengambil kebijakan yang tepat," kata Sarman.
Dia menilai data pasokan daging sapi pemerintah tak tepat. “Kalau mencukupi, harga jual daging tidak akan semahal saat ini,” katanya. Saat ini, harga daging sapi di pasar mencapai Rp 90-100 ribu per kilogram. Angka ini naik 30 persen dari harga normal.
RAFIKA AULIA