TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menargetkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) 2013 sebesar Rp 36 triliun, naik dibandingkan 2012 yang mencapai Rp 30 triliun. Menurut Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, tambahan dana tersebut dikucurkan lantaran penyaluran KUR 2012 melebihi target.
"Untuk tahun ini kemungkinan akan melebihi target juga," kata dia seusai rapat koordinasi tentang KUR di kantornya, Selasa, 5 Februari 2013.
Untuk menyalurkan dana tersebut, pemerintah menunjuk beberapa bank pelat merah, yakni PT Bank Negara Indonesia (persero) sebesar Rp 4,750 triliun, PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Rp 19 triliun, PT Bank Mandiri (persero) Rp 3,6 triliun, PT Bank Tabungan Negara (perser0) Rp 1,250 triliun, PT Bank Bukopin Rp 450 miliar, PT Bank Syariah Mandiri Rp 1,5 triliun, dan PT BNI Syariah Rp 200 miliar. Selain bank nasional, 26 bank pembangunan daerah di seluruh Indonesia kebagian jatah Rp 5,25 triliun.
Hatta mengatakan KUR harus disalurkan untuk pengusaha kecil, menengah, serta pebisnis pemula. Agar dana tersebut digunakan oleh orang yang tepat, dia meminta bank lebih aktif untuk menyalurkan dana dan menyeleksi nasabah KUR.
Untuk merangsang penyerapan KUR, Hatta mengatakan pemerintah menurunkan suku bunga menjadi 0,95 persen per bulan. Sedangkan untuk suku bunga retail ditetapkan 0,57 persen per bulan. Pemerintah juga merancang pengumpulan dana tambahan agar porsi KUR semakin besar. "Misalnya ada dana tambahan dari badan usaha milik negara yang sudah untung," ujarnya.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil-Menengah Syarief Hasan menyatakan agar serapan KUR meningkat, suku bunga pinjaman tersebut harus diturunkan. Sebelumnya, suku bunga mencapai 20 persen per tahun, jauh di bawah bunga retail sebesar 13 persen per tahun.
ANGGA SUKMA WIJAYA
Berita Bisnis Terpopuler:
Menkeu Tak Bisa Konfirmasi Pajak Keluarga SBY
Batavia Pailit, Agen Travel Akan Mengadu ke DPR
Pelanggan XL Kini Bisa Kirim Uang dari Luar Negeri
Dow Jones Lengser dari Level 14 Ribu
Temasek Akuisisi Saham Hypermart