TEMPO.CO, Kupang - Sejumlah agen tiket (travel) di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), bingung dengan tiket Batavia Air yang telah dijual ke masyarakat. Pasalnya, tidak ada pihak yang bertanggung jawab atas tiket tersebut.
"Saya bingung mau mengklaim tiket yang telah terjual ke mana," kata seorang agen tiket, Ibu Lini, kepada wartawan di Kupang, Minggu, 3 Februari 2013.
Dia merasa kecewa karena kantor perwakilan Batavia Air di Kupang sudah ditutup sejak Kamis lalu, 31 Januari 2013. Tiga nomor kontak milik staf Batavia, yang tertera dalam pengumuman, setelah dihubungi tidak ada yang aktif.
"Ini sangat tidak adil. Kami betul-betul kecewa. Masak kami harus berhadapan dengan pintu kantor yang digembok dan loket penjualan tiket tanpa ada petugas," katanya.
Menurut dia, ada sekitar 18 calon penumpang yang sudah membeli tiket untuk tujuan Jakarta dari tanggal 1-5 Februari 2013. Mereka menuntut agar bisa diberangkatkan sesuai jadwal dan tidak mau uang tiketnya dikembalikan.
"Jika semua penumpang menuntut agar diberangkatkan sesuai jadwal, kami sebagai agen kewalahan, karena mengalihkan penumpang ke maskapai penerbangan lain konsekuensinya harus membeli tiket baru yang harganya mahal," katanya.
Karena itu, dia meminta manajemen Batavia Air untuk bertanggung jawab atas semua kerugian yang dialami para agen penjualan tiket. "Manajemen Batavia harus menyelesaian urusan dengan agen penjualan tiket," katanya.
YOHANES SEO