TEMPO.CO, Bandung -Malacca Trust Insurance menargetkan pertumbuhan aset pada 2013 senilai Rp 250 miliar. Target tersebut lebih tinggi dibandingkan 2012 yang hanya Rp 105 miliar. "Nilai aset tersebut lebih banyak dibukukan dari asuransi kendaraan bermotor, " kata Hendra Lukman, Chief Executive Operation & Presiden Director Hendra Lukman, saat peresmian kantor cabang Malacca Trust di Bandung, Senin, 28 Januari 2013.
Namun, Hendra enggan merinci seberapa besar aset yang diperoleh dari asuransi kendaraan bermotor. Menurut dia, saat banjir di Jakarta Januari 2013, Malacca Trust, termasuk perusahaan asuransi yang paling sibuk mengurus klaim asuransi, mulai dari mengirim mobil derek hingga membawa mobil ke bengkel. "Berapa nilai klaim untuk kendaraan yang terkena banjir hingga kini masih audit, mungkin April akan ketahuan hasilnya," kata Hendra.
Pada 2012, Malaca Trust mencatat pendapatan premi Rp54 miliar,naik tajam dari tahun sebelumnya Rp 6 miliar. Pada 2013, perusahaan ini menargetkan pertumbuhan nasabah sebanyak 300 persen dari jumlah yang ada, yakni 30.000 nasabah.
Dengan semakin banyaknya mobil yang diasuransikan, kata Hendra, hal itu menunjukkan bahwa masyarakat semakin membutuhkan asuransi kendaraan bermotgor. Bahkan, perlindungan yang diberikan, tak hanya sebatas akibat pencurian, penggelapan, bencana seperti banjir, akibat kerusuhan, teroris, dan sebagainya. "Nasabah membutuhkan perlindungan yang lebih dari sekadar jaminan untuk kendaraannya," katanya.
Karena itu, Malacca Trust melengkapi kebutuhan nasabah tersebut dengan Malacca Speed, produk unggulan Malacca yang memberikan layanan mobil pengganti selama mobil dalam perbaikan di bengkel. "Perlindungan lainnya, ada klaim asuransi akibat kecelakaan bagi pengemudinya dengan nilai tanggungan antara Rp 50 -Rp 75 juta," kata Hendra.
Dian Prmandaru, Senior Manager Malacca Trust menambahkan, Mallaca trust memberikan kemudahan klaim melalui service 24 jam. "Caranya, nasabah cukup menghubungi nomor telepon care centre, lalu kami yang akan bekerja mengurus klaim nasabah hingga selesai," ujarnya.
Perusahaan yang sahamnya 67,78 persen dikuasai Batavia Prosperindo Internasional terus melakukan ekpansi untuk meningkatkan layanan dengan menambah 24 kantor cabang hingga tiga tahun ke depan. Perusahaan yang didirikan sejak 1953 dengan nama PT Asuransi Wuwungan itu, pada 2012 telah membuka 8 kantor cabang, pada 2013 akan dibuka 8 kantor cabang, lalu pada 2014, ditambah 8 kantor cabang.
ENI S