TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan tahun ini pemerintah menargetkan dwelling time (waktu yang dibutuhkan kontainer impor sejak diongkar dari kapal hingga keluar pelabuhan) bisa ditekan menjadi empat hari. "Target empat hari sama dengan di Malaysia sudah tidak bisa ditawar lagi," kata Hatta di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin, 21 Januari 2013.
Berdasarkan hasil survei, dwelling time di Pelabuhan Tanjung Priok sepanjang 2011-2012 masih berkisar 4,7 hingga 6,7 hari. Menurut Hatta, ada beberapa kelemahan seperti belum terintegrasinya instansi terkait di pelabuhan.
Pemerintah, kata Hatta, akan melakukan berbagai upaya untuk bisa menurunkan dwelling time di Tanjung Priok, seperti penerapan Auto Gate System (sistem pintu otomatis) di Jakarta Internasional Container Terminal (JICT), yang merupakan terobosan untuk meningkatkan kecepatan layanan pemasukan dan pengeluaran kontainer di pintu kawasan pelabuhan (TPS).
Selain itu, pemerintah juga tengah mempersiapkan operasional tempat pemeriksaan fisik terpadu (TPFT) di CDC Banda dan di Graha Segara. Program ini merupakan upaya bersama antara Bea Cukai dengan Karantina untuk melakukan pemeriksaan fisik barang secara terpadu untuk meninkatkan kecepatan layanan.
"Juga penerapan integrated cargo release (i-Care) System melalui pengoperasian cargolink di TPK Koja yang melakukan integrasi secara elektronik seluruh layanan yang terkait dengan pengeluaran barang pasca persetujuan dari Bea Cukai (post-clearance)," katanya.
Sementara itu, Menteri Keuangan Agus Martowarodojo menyatakan Indonesia telah menerapkan Indonesia National Single Window (INSW) sejak 2007 di Pelabuhan Tanjung Priok. Ada 18 Kementerian dan Lembaga atau 21 instansi yang terintegrasi dalam memberikan izin pelayanan untuk ekspor dan impor.
"Jadi tidak perlu mendatangi ke masing-masing instansi," katanya. Dia menyatakan saat ini ada sembilan pelabuhan yang sudah menerapkan sistem INSW untuk 90 persen volume perdagangn luar negeri.
Dia mengharapkan semua pelaku importir dapat menerapkan sistem i-Care untuk menurunkan dwelling time. "Jika penurunan cargo dari kapal hingga keluar pelabuhan bisa dilakukan hanya 24 jam, ini bisa menurunkan dweling time secara signifikan," katanya.
ANGGA SUKMA WIJAYA