TEMPO.CO, Jakarta - PT. Semen Baturaja (Persero) akan memulai pembangunan pabrik baru di wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) paling lambat September 2013 ini. Pabrik senilai Rp 2,5 triliun itu ditargetkan dapat beroperasi pada akhir tahun 2016 mendatang. Pabrik baru ini akan memproduksi 1,5 juta ton semen per tahun.
Dengan demikian, dari total 4 pabriknya,perseroan plat merah ini kelak mampu memproduksi sekitar 3,5 juta ton semen per tahun. "Studi kelayakan dan keperluan lainnya sudah selesai" kata Zulfikri Subli, Sekretaris Perusahaan Semen Baturaja, Jumat, 4 Januari 2013 di kantor perwakilannya di Jakarta.
Saat ini PT Semen Baturaja memiliki 3 pabrik di tempat yang berbeda, yakni Kota Baturaja Ogan Komring Ulu, Kota Palembang dan Kota Bandar Lampung. Untuk mewujudkan rencana pengembangan perusahaan, saat ini Baturaja sudah menyiapkan dana segar Rp 1 triliun. Sisa biaya diharapkan didapat dari partisipasi publik dan perbankan.
"Salah satu sumbernya kita harapkan datang dari IPO yang mudah-mudahan segera terwujud dalam dua pekan ke depan," ujar Zulfikri. Dia berharap perusahaan semen ini bisa meraup dana Rp 1 triliun dari IPO. Sisanya Rp 500 juta didapat dari pinjaman perbankan. "Dana itu untuk pembelian lahan, mesin dan hingga pemasarannya," kata Zulfikri.
Abdul Aziz, Anggota DPD RI asal Sumatera selatan berharap Semen Baturaja dapat segera merealisasikan rencana itu dalam waktu secepatnya. Hal itu dikarenakan pabrik yang ada saat ini sudah tidak dapat menjadi andalan utama bagi perseroan. Selain itu pasar semen masih terbuka lebar baik di lokal maupun nasional. "Ini sudah saatnya untuk mereka lakukan agar kapasitas produksi bisa lebih banyak," kata Abdul Azil dihubungi secara terpisah.
Pada 2011 silam, Baturaja berhasil memproduksi 1.250.015 ton atau melampaui kapasitas produksi terpasang sebesar 1.250.000 ton. Di tahun yang sama, perseroan juga berhasil mencapai angka penjualan hingga Rp 1,05 Triliun.
PARLIZA HENDRAWAN