TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Evert Erenst Mangindaan mengatakan, studi kelayakan atau feasibility study pembangunan Bandara Karawang, Jawa Barat, sudah selesai. "Tinggal menentukan lokasi pastinya," kata dia seusai acara silaturahmi di kantornya, Jakarta, Rabu, 2 Januari 2013.
Menteri meminta Direktur Jenderal Perhubungan Udara Herry Bakti Singayuda Gumay memperhatikan pemilihan lokasi. Ia mengingatkan agar pembangunan bandara tidak merusak sawah yang ada.
Menurut Mangindaan, ada alternatif yang bisa dipilih, seperti lahan milik Perum Perhutani yang telah terbengkalai. Pilihan lain, jika ganti rugi lahan dinilai terlalu berat, reklamasi bisa dijalankan.
"Sehingga Pelabuhan Cilamaya dan lapangan terbang Karawang jadi satu jalur," kata dia. Meski demikian, ia menyebutkan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat harus merevisi undang-undang mengenai tata ruang agar Bandara Karawang dapat dibangun.
"Kalau mereka tidak revisi, kami tidak bisa bikin apa-apa," Mangindaan menambahkan.
Pemerintah berencana mengembangkan infrastruktur layanan penerbangan di bandara baru di Karawang, Jawa Barat. Bandara ini didesain mendukung kapasitas Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng, Tangerang.
Herry menyatakan, studi untuk pembangunan Bandara Karawang, Jawa Barat, sudah final. "Kapasitasnya sama dengan Bandara Soekarno-Hatta, bisa sampai 100 juta orang," ujarnya.
MARIA YUNIAR