TEMPO.CO, Jakarta - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyatakan Rusia juga akan mengumumkan hasil investigasi atas kecelakaan Sukhoi Superjet-100 pada hari ini. "Rusia akan umumkan nanti," kata Ketua KNKT, Tatang Kurniadi, dalam konferensi pers di kantornya, Selasa pagi tadi, 18 Desember 2012.
"Semuanya sudah selesai," ujar Ketua Subkomite Udara KNKT, Masruri. Ia mengatakan tanggapan dari Rusia, Prancis, dan Amerika Serikat juga sudah diterima.
Ada tahapan yang harus dilakukan sebelum mengumumkan hasil investigasi itu kepada masyarakat. Setelah investigasi selesai, KNKT melaporkannya kepada Rusia, Eropa, serta Amerika Serikat, selain kepada pemerintah Indonesia.
"Yang pasti, laporan kami sampaikan kepada Rusia karena pesawat itu buatan Rusia," ujar Masruri.
Selain itu, pesawat menggunakan mesin buatan Eropa dan komponen-komponennya dari Amerika Serikat. Oleh karena itu, KNKT akan melaporkan hasil investigasi kepada Eropa dan Amerika Serikat. KNKT akan segera mempublikasikan hasil penyelidikan kecelakaan tersebut setelah menerima tanggapan dari Rusia, Eropa, dan Amerika Serikat.
Sukhoi Superjet-100 adalah pesawat penumpang pertama yang dikembangkan oleh Sukhoi Aircraft, bekerja sama dengan perusahaan penerbangan Amerika Serikat dan Eropa. Di antaranya Boeing, Snecma, Thales, Messier Dowty, Liebherr Aerospace, dan Honeywell.
Pesawat ini termasuk kelas armada rute jarak menengah dengan kapasitas penumpang di bawah 100 orang. Jarak yang mampu diarungi yakni antara 3.048 kilometer hingga 4.578 kilometer, dengan ketinggian 12.200 meter di atas permukaan laut.
Sukhoi Superjet-100 mengalami kecelakaan di Gunung Salak pada Mei silam. Saat hilang, diketahui pesawat ada di titik koordinat 06.43 menit 08 detik Lintang Selatan dan 106.43 menit 15 detik Bujur Timur. Pesawat hilang kontak sekitar pukul 14.33 setelah mengudara selama 30 menit pada Rabu, 9 Mei 2012.
MARIA YUNIAR