TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Bidang Komersil Asosiasi Motor Indonesia (AISI), Sigit Kumala, memprediksi segmen motor sport akan memberikan kontribusi 15 persen terhadap keseluruhan penjualan motor tahun depan. “Sekarang kontribusinya terhadap total penjualan 14 persen. Tahun depan akan tumbuh tipis 1 persen,” katanya kepada Tempo, Ahad, 16 Desember 2012.
Menurut dia, pasar motor secara umum cenderung akan datar pada tahun depan, dengan adanya kebijakan uang muka kredit motor. Kredit kepemilikan motor melalui jalur syariah, kata Sigit, juga akan mengikuti kebijakan minimal down payment 20 persen, sehingga diprediksi tidak akan ada kenaikan penjualan tahun depan.
Tapi, menurut dia, motor sport tetap akan tumbuh meski uang muka motor sport biasanya tinggi. “Konsumennya juga kelas menengah dan atas, tidak seperti kelas medium low yang terganggu dengan kebijakan ini,” Sigit mengatakan.
Pasar motor sport pada tahun depan, kata Sigit, masih akan diramaikan oleh empat, produsen yaitu Yamaha, Honda, Suzuki, dan Kawasaki. Dia belum bisa memprediksi apakah Yamaha akan tetap menjadi leader pasar motor sport.
Sepanjang tahun ini, Yamaha memimpin penjualan motor sport dengan 41.657 unit. “Tahun depan masih akan ramai karena tiap produsen meluncurkan produk baru. Sulit diprediksi siapa yang akan menjadi leader tahun depan.”
Sepanjang Januari-November 2012, penjualan motor sport mencapai 714.599 unit, atau naik 18,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang sebesar 604.656 unit. Total penjualan motor nasional pada Januari-November 2012 mencapai 6.579.291 unit. Pada 2011, total penjualan motor nasional mencapai 8.012.540 unit.
Honda mencatatkan penjualan tertinggi pada 11 bulan pertama 2012 dengan 3.783.537 unit. Sementara Yamaha mengekor dengan penjualan sebesar 2.284.045 unit. Penjualan Suzuki mencapai 389.366 unit, sementara penjualan Kawasaki mencapai 113.267 unit.
ANANDA TERESIA