TEMPO.CO, Jakarta - Setelah berhasil mengekspor manggis ke Australia, kini Indonesia juga sedang menjajaki akses pasar ke Selandia Baru. “Dalam waktu dekat, tim biosecurity Selandia Baru akan melakukan kunjungan kerja ke Indonesia untuk melakukan verifikasi terhadap manggis kita,” kata Direktur Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional, Iman Pambagyo dalam rilis, Ahad 9 November 2012.
Sebelumnya, Indonesia berhasil membuka akses pasar buah manggis ke Australia setelah melalui proses negosiasi selama 6 (enam) tahun melalui berbagai forum bilateral antara kedua negara. “Terakhir, hal tersebut juga dibahas pada pertemuan bilateral Menteri Perdagangan RI, Gita Wirjawan, dengan Menteri Perdagangan Australia, Craig Emerson, di Canberra, 12 Oktober 2012,” ujar Imam.
Pelepasan ekspor manggis pertama ke Australia dilakukan oleh Menteri Pertanian Suswono pada 27 November 2012 lalu.
Imam menjelaskan konsumsi produk buah manggis di pasar Australia saat ini volume-nya belum terlalu besar. Dalam ekspor pertama, hanya satu ton manggis yang dikirim melalui pesawat terbang. Namun, terbukanya ekspor buah manggis ke pasar Australia merupakan suatu bentuk keberhasilan diplomasi perdagangan Indonesia, sebab Australia merupakan negara yang memiliki standar kesehatan pangan yang tinggi (strict quarantine standards).
Keberhasilan tersebut diharapkan dapat menjadi “batu loncatan” bagi Indonesia untuk mendorong ekspor buah-buahan tropis Indonesia ke negara mitra dagang lainnya yang memiliki standar yang tinggi.
Buah manggis merupakan salah satu komoditas unggulan hortikultura Indonesia dengan nilai ekonomis yang tinggi karena memiliki serapan pasar yang cukup besar. Pada tahun 2011, produksi manggis nasional mencapai 117.600 ton dengan jumlah ekspor manggis mencapai 12.600 ton dengan nilai USD 9,9 juta atau setara dengan Rp 94 miliar. Pasar tujuan utama ekspor manggis selama ini adalah Hong Kong, China, Singapura, Malaysia dan Timur Tengah.
Sentra utama manggis yang diekspor umumnya berasal dari daerah Tasikmalaya, Purwakarta, Bogor, Sukabumi, Lampung, Kampar, Purwerejo, Blitung, Lahat, Tapanuli Selatan, Limapuluh Kota, Padang Pariaman, Trenggalek, Blitar, dan Banyuwangi.
PINGIT ARIA