TEMPO.CO, Jember - PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi (Daops) IX Jember, Jawa Timur, mewaspadai sedikitnya 13 titik rawan banjir dan longsor. Manajemen PT Kereta Api memberikan perhatian lebih sebagai antisipasi gangguan perjalanan menjelang libur panjang Natal 2012 dan Tahun Baru 2013.
Kepala hubungan masyarakat PT. Kereta Api Persero Daops IX Jember, Gatut Sutyasmoko, mengatakan, ketiga belas titik rawan itu tersebar di jalur kereta wilayah Daops IX sepanjang 267 kilometer, mulai dari Pasuruan hingga Banyuwangi. "Petugas kami siagakan di sejumlah titik rawan banjir dan longsor itu," kata Gatut, Selasa, 4 Desember 2012.
Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan gangguan jalur seperti banjir dan tanah longsor saat liburan panjang nanti. PT KAI tak menginginkan terjadi kecelakaan. Menurutnya, pada hari-hari mendatang diperkirakan bakal sering turun hujan. Jumlah penumpang saat mendekati tahun baru juga diperkirakan akan melonjak tajam.
Berdasarkan data PT KAI Daops IX Jember, jalur rawan kereta api di wilayah Pasuruan ada satu titik rawan, yakni jalur Grati (Pasuruan) menuju arah Bayeman dan Leces (Probolinggo). Di daerah itu sering kali terjadi longsor. Untuk wilayah Probolinggo menuju Lumajang, ada di jalur Malasan menuju Ranuyoso, yang juga rawan longsor dan pencurian komponen jalur kereta. Sedangkan di jalur Lumajang menuju Jember, yakni di jalur Jatiroto menuju Tanggul, merupakan titik rawan banjir.
Sedangkan wilayah Jember, jalur rawan di musim penghujan berada di enam titik, yakni jalur Kecamatan Rambipuji, jalur Kota Jember menuju Arjasa, dan jalur Ledokombo, Sempolan dan Mrawan. Sementara titik rawan banjir dan longsor di Banyuwangi yakni jalur KA dari Garahan menuju Mrawan dan jalur Kecamatan Rogojampi-Karangasaem.
PT Kereta Api Persero Daops IX Jember, kata Gatut Sutyasmoko, juga telah menyiapkan petugasnya untuk memantau semua titik rawan itu. Dalam stasiun ada posko yang menyiapkan peralatan seperti perlengkapan perbaikan rel--jika terjadi kerusakan akibat hantaman hujan dan tanah longsor, ratusan zak pasir, bantalan, serta belasan lori. "Mereka siaga di posko yang kami siapkan di stasiun-stasiun dengan peralatan AMUS (alat material untuk siaga)," katanya.
MAHBUB DJUNAIDY
Berita Terpopuler:
Bupati Garut Aceng: Saya Masih Sayang Fany
3 Alasan Bupati Garut Ceraikan Fany Octora
SBY Minta Mendagri Pantau Bupati Garut
Jokowi: Mending Saya Tidak Jadi Gubernur
Janda Bupati Garut Sebenarnya ''Ogah'' Lapor ke Polisi