TEMPO.CO , Jakarta:PT Bakrieland Development Tbk menegaskan rencananya untuk melepas saham di beberapa perusahaan mereka. Aset yang akan dilepas adalah antara lain adalah proyek di bidang jalan tol, yang bukan merupakan bisnis utama Bakrieland. Bisnis utama Bakrieland adalahreal estate dan apartemen.
“Kami berencana dan berharap seluruh proses divestasi bisa selesai akhir tahun ini. Kami sih berharap seluruh proyek jalan tol yang kami miliki dapat diivestasi,” kata Head of Investor Relations Bakrieland Nuzirman Nurdin saat dihubungi kemarin.
Menurut Nuzirman, divestasi proyek tol itu dilakukan karena para pemegang saham mayoritas Bakrieland ingin mengembalikan jalur bisnis mereka ke bidang properti seperti real estate, apartemen, hotel, dan perkantoran. “Dari semula fitrah kami adalah bisnis properti real estate. Pemegang saham sebagai pemilik modal kami, ingin agar perusahaan konsentrasi ke unit usaha itu saja,” katanya.
Namun, Nuzirman menambahkan, jika penawaran harga dari perusahaan pembeli dinilai tidak cukup menguntungkan Bakrieland, maka tidak semua proyek tol akan dilepas. “Nilai saham yang akan didivestasi sangat tergantung pada penawaran dari pihak yang berminat. Belum tentu juga 100 persen saham di proyek tol akan dilepas,” katanya.
Hal ini berbeda dengan kabar diterima Direktur Utama PT Jasa Marga Adityawarman yang mendapat informasi dari Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian Pekerjaan Umum bahwa Bakrieland Development masih ingin melanjutkan pembangunan tol sendiri.
Saat ini Bakrieland melalui anak usahanya PT Bakrie Toll Road telah mengoperasikan satu ruas jalan tol, yakni Kanci-Pejagan. Selain itu, PT Bakrie Toll Road juga telah tercatat sebagai konsorsium pembangunan enam ruas jalan tol yaitu, Kanci-Pejagan, Pejagan-Pemalang (Jawa Tengah), Pasuruan-Probolinggo (Jawa Timur), Batang-Semarang (Jawa Tengah), Cimanggis-Cibitung (Jawa Barat), dan Ciawi-Sukabumi (Jawa Barat). Lima ruas yang disebut terakhir mangkrak.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Djoko Murjanto berharap, pembangunan lima ruas jalan tol milik Grup Bakrie yang sempat mangkrak kembali diteruskan. Sebab, lima ruas tol itu penting untuk menghubungkan ruas tol lain di Pulau Jawa. “Harus segera ada investor yang melanjutkan pembangunan ini agar penyelesaiannya tidak berlarut-larut,” katanya saat dihubungi.
Catatan Kementerian Pekerjaan Umum, pada September 2012 tol, ruas tol Pejagan-Pemalang baru membebaskan 29 persen lahan. Sedangkan tol Batang-Semarang baru berhasil membebaskan 3,34 persen lahan yang diperlukan untuk konstruksi jalan tol. Ruas tol sepanjang 75 kilometer itu berhenti pengerjaannya sejak Juni 2011 karena ketiadaan dana.
Bos MNC Group Hary Tanoesoedibjo pekan lalu telah menyatakan siap mengambil alih ruas tol milik Grup Bakrie. Grup MNC siap mengambil alih kepemilikan ruas tol, baik yang sudah maupun belum beroperasi.
RAFIKA AULIA | RAHMA TW
Baca juga:
Leher Bieber Diciumi Model Playboy
Van Der Sar Kembali ke Ajax
BP Migas Bubar, Target Investasi Hulu Tak Berubah
Justin Bieber Raih Gelar Artis Terbaik AMA 2012