TEMPO.CO, Jakarta - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) akan menyelenggarakan konferensi internasional kelapa sawit pada 29-30 November 2012. Konferensi bertajuk Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) and 2013 Price Outlook itu merupakan perhelatan kedelapan kalinya yang diadakan guna membahas isu menyangkut CPO sebagai komoditas ekspor utama Indonesia.
Ketua Penyelenggara IPOC and Price Outlook 2013, Mona Surya, menuturkan, acara yang diselenggarakan di Westin Hotel, Bali itu menjadi ajang bagi pelaku bisnis, pemilik usaha, dan eksekutif, serta para pengambil kebijakan, baik nasional maupun internasional, untuk berdiskusi.
Pada konferensi yang diperkirakan akan dihadiri sekitar 1.500 peserta itu, setiap yang berkepentingan diharapkan merumuskan hal-hal terkait dengan prospek pasar dan prediksi harga kelapa sawit pada 2012. "Para pelaku bisnis kelapa sawit diharapkan bisa mendapatkan analisis tentang prediksi fluktuasi harga kelapa sawit tahun depan," ujar Ketua Bidang Pemasaran Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Susanto, dalam jumpa pers Jumat, 9 November 2012.
IPOC and Price Outlook 2013 akan mengangkat tema "Palm Oil: Sustaining Growth, Expanding Trade". Tema itu akan fokus menyorot isu demografi dalam kaitannya dengan pasokan minyak nabati, produksi yang berkelanjutan, dan tren pasar global. "Konsumen dunia mulai menuntut adanya pengelolaan industri, khususnya kelapa sawit, yang harus memenuhi prinsip people, planet, and profit," kata Susanto.
Selain topik itu, konferensi juga akan membahas prediksi permintaan dan pasokan kelapa sawit. Terutama dikaitkan dengan kekhawatiran dampak krisis ekonomi yang melanda negara Uni Eropa (UE) dan Amerika Serikat (AS) terhadap negara eksportir kelapa sawit, termasuk Indonesia.
Baca Juga:
Konferensi akan dibuka oleh Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa. Beberapa pakar dan pemangku kebijakan akan dihadirkan sebagai pembicara untuk membahas isu kelapa sawit tersebut. Mereka di antaranya Menteri Pertanian Suswono, yang akan membahas kebijakan dan peraturan pemerintah di bidang pembangunan pertanian, dan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, yang membahas daya saing produk sawit Indonesia di pasar global.
PINGIT ARIA