TEMPO.CO, Bantaeng - Menteri Perdagangan Gita Wirjawan hari ini meresmikan Pasar Lambocca, Bantaeng, Sulawesi. Dengan mengenakan kemeja batik ungu berlengan panjang, Gita tiba di Pasar Lambocca dengan didampingi Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Gunaryo.
Sebelum naik ke mimbar, Gita menyempatkan diri melihat-lihat beberapa kios milik pedagang pasar. Gita bahkan mencoba beberapa jenis keripik rumput laut yang ditawarkan para ibu penjaga kios itu. "Wah, enak. Pasti laku, ya," ujar Gita disambut senyuman si Ibu.
Di kios lain, Gita pun mencoba keripik jenis lain dari talas. "Aduh, bisa kenyang saya," katanya.
Menurut Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah, Pasar Lambocca sudah beroperasi sejak 1983. Sebelum dirombak total, ia hanya memiliki 81 kios dengan 50 lot basah dan kering. Kini memiliki 112 unit kios di empat blok, yakni di utara, selatan, barat dan timur.
Selain itu, ada 388 lot basah dan kering, 24 lot ikan, 20 lot kuliner dan 192 lapak temporer. Dari 1.300 pedagang yang berjualan di pasar ini sebelum dirombak total, kini sudah ada 2 ribu pedagang mengisinya.
Pasar Lambocca hanya buka dua hari tiap pekan, yakni hari Senin dan Kamis. Tiap hari pasar itu, omzet pasar mencapai Rp 2,5 miliar. Angka itu naik sekitar 54 persen dibanding sebelum dibangun, yakni Rp 1,1 miliar. "Kami sangat berterima kasih atas bantuan Kementerian Perdagangan," ujar Bupati Nurdin. Sebanyak Rp 15 miliar anggaran Kementerian Perdagangan dikucurkan untuk membangun pasar ini.
Tak hanya omzet perdagangan yang meningkat. Menurut Nurdin, transaksi perbankan di pasar ini pun tumbuh pesat. Hingga September lalu, di kantor kas Teras BRI Pasar Lambocca, tabungan pedagang yang tercatat adalah Rp 970 juta. Sedangkan kredit yang disalurkan mencapai Rp 1,2 miliar. Tahun ini juga, melalui Anjungan Tunai Mandiri di depan pasar ini tercatat Rp 658 juta, sedangkan transaksi non tunai mencapai Rp 1,4 miliar.
PINGIT ARIA
Baca juga:
Dahlan Beri Waktu 3 Bulan Bagi BUMN yang Rugi
Dahlan: BUMN ''Hanya'' Korupsi Rp 166 Juta
Menkeu: Proyek Jembatan Selat Sunda Belum Jelas
Penghasilan Tidak Kena Pajak Berlaku 2013
Indonesia Akan Promosikan Ekonomi Hijau di Qatar