TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan menyatakan helikopter berjenis Mil-8 dengan nomor registrasi ER-MHL mengalami kecelakaan di Papua. "Helikopter mengalami hard landing atau mendarat dengan sangat keras di landasan," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan, Bambang S. Ervan, di kantornya, Selasa, 9 Oktober 2012.
Helikopter yang beroperasi di bawah Pectox AOC Moldova tersebut mendarat dengan sangat keras di Mil 66 Kota Tembagapura, Papua. Helikopter tersebut mengangkut 26 penumpang dan tiga kru. Seluruh penumpang dan kru, kata Bambang, selamat dan kini berada di Rumah Sakit Tembagapura.
Bambang mengungkapkan, helikopter tersebut digunakan untuk keperluan sipil. Helikopter Mil-8 itu merupakan pesawat non-PK atau tidak memiliki tanda pengenal pesawat Indonesia. Namun, Bambang mengatakan helikopter tersebut memiliki izin dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan.
"Untuk melayani kebutuhan PT Freeport di Timika, dengan PT Hevilift sebagai penanggung jawab operasi," ujar Bambang. Hevilift adalah sebuah perusahaan nasional dengan penanaman modal asing (PMA). Hingga saat ini, penyebab kecelakaan helikopter tersebut belum diketahui.
MARIA YUNIAR