TEMPO.CO, Singapura - Seorang sumber menyebutkan hari ini, Rabu, 26 September 2012, bahwa Temasek Holding telah menjual kepemilikan sahamnya di Singapore Telecommunications Ltd (SingTel) senilai Sin$ 1,28 miliar (US$ 1,04 miliar atau senilai Rp 9,88 triliun).
Kantor berita Dow Jones memperkirakan, sebanyak 400 juta lembar saham SingTel dilepas pada harga antara Sin$ 3,2 – Sin$ 3,25 per lembar. Hingga Akhir Maret lalu, Temasek masih memiliki 54,4 persen SingTel.
Seorang pejabat Temasek membenarkan bahwa pemegang saham telah melepas 400 juta lembar saham SingTel. “Tapi, kami tetap menjadi pemegang saham mayoritas di SingTel dan merupakan portofolio terbesar kami,” kata dia.
Temasek Holding, yang merupakan perusahaan milik pemerintah Singapura, saat ini memang tengah berusaha melepaskan kepemilikannya pada beberapa perusahaan investasi strategis di Singapura dan aset-aset finansial.
Program divestasi ini adalah bagian dari strategi Temasek menyeimbangkan portofolio perusahaan. Kemungkinan, perusahaan investasi itu tengah mengincar perusahaan Cina yang berbasis sumber daya alam dan energi. Di Indonesia, SingTel memiliki 35 persen saham PT Telkomsel.
Akibat beredarnya berita penjualan saham tersebut, harga saham SingTel bursa saham Singapura jatuh 5,1 persen hari ini. Harganya sempat merosot hingga ke Sin$ 3,16 per lembar, namun kini ditransaksikan pada harga Sin$ 3,2.
MARKETWATCH | VIVA B. K