TEMPO.CO, Jakarta - Merpati Nusantara Airlines menyatakan akan mendatangkan 60 pesawat. "Kami bekerja sama dengan partner dari Hong Kong untuk mendatangkan pesawat-pesawat tersebut," kata Direktur Utama Merpati, Rudi Setyopurnomo, seusai rapat dengar pendapat di Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat, Selasa, 25 September 2012.
Rudi menjelaskan, Merpati dan partner, yang berasal dari Hong Kong, akan menggunakan skema bagi hasil. Investor tersebut meminjamkan pesawat untuk kemudian dioperasikan Merpati. Keuntungan yang diperoleh akan dibagi dengan pemilik pesawat.
Sebanyak 60 pesawat tersebut antara lain dari Airbus serta pesawat jet dengan kapasitas 50 penumpang. Seluruh pesawat itu mulai datang pada kuartal keempat tahun ini secara bertahap. Namun dia belum menyebutkan secara detail ihwal pesawat, rute, ataupun investor asal Hong Kong itu.
Penambahan pesawat tersebut dinilai dapat menekan biaya operasional per penumpang per kilometer menjadi 4-5 sen dari 7-8 sen. "Dengan 60 pesawat baru ini juga margin operasional bisa mencapai Rp 1 miliar per hari," katanya.
Saat ini Merpati memiliki 30 pesawat, termasuk 20 pesawat milik sendiri. Sedangkan 10 pesawat merupakan pesawat sewaan. Pesawat-pesawat tersebut berjenis Boeing 737-500, Boeing 737-400, Boeing 737-300, Boeing 737-200, Modern Ark 60, Cassa 212, serta De Havilland Canada-6.
MARIA YUNIAR
Terpopuler:
Indonesia Diklaim Lebih Baik dari OECD dan BRICS
Kegiatan Bandara Soekano-Hatta Tak Terganggu Kebakaran
Boeing Siap Bantu Industri Pesawat Indonesia
SPBG Pemerintah Mulai Beroperasi 2013
SBY: Rencana Ekonomi RI Ambisius