TEMPO.CO, Jakarta - Peraih Nobel Ekonomi Tahun 2007, Eric Maskin menyatakan pemerintah suatu negara harus mengeluarkan kebijakan untuk meningkatkan taraf pendidikan serta keterampilan warga negaranya.
"Karena kemiskinan itu masalah klasik di tiap negara," kata Eric dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa 4 September 2012.
Menurut Eric, kemiskinan dapat diatasi dengan memperkuat tingkat pendidikan serta keterampilan masyarakat suatu negara.
Eric menjelaskan, tingkat perekonomian yang baik bukan merupakan jaminan rendahnya angka kemiskinan. Di negara berkembang, kata Eric, kesenjangan sosial masih banyak dijumpai meski perekonomian negara tersebut mengalami peningkatan. Eric menyebut Cina, India, dan Indonesia sebagai negara dengan tingkat kemiskinan yang cukup tinggi.
Menurut Eric, peningkatan pendidikan serta penyediaan pelatihan kerja untuk masyarakat dengan penghasilan rendah dapat mengatasi kesenjangan sosial yang terjadi di sutau negara. Ia menjelaskan, melalui pendidikan, masyarakat pada akhirnya dapat mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, sehingga dapat meningkatkan taraf hidup.
Eric menuturkan, ukuran kemiskinan suatu negara tidak lah sama dengan negara lain. Namun secara umum, kata Eric, penyebab tingginya tingkat kemiskinan adalah kurang meratanya akses pendidikan bagi masyarakat luas. Oleh karena itu, Eric mengatakan, pekerjaan yang diperoleh masyarakat merupakan pekerjaan nonformal.
Ia menuturkan, kesenjangan sosial diakibatkan oleh tidak meratanya pendistribusian lapangan kerja. "Masyarakat kalangan atas yang pendidikannya tinggi, selalu berada di posisi puncak," katanya. Sedangkan, kata Eric, masyarakat dengan tingkat pendidikan rendah, mengalami yang sebaliknya.
MARIA YUNIAR
Berita terpopuler lainnya:
Jangan Katakan Kalimat Ini ke Anak Anda
Doberman Ikut Jaga Hillary Clinton di Jakarta
Ronaldo Bakal Hengkang dari Real Madrid
Skandal Kecelakaan Ferrari Guncang Cina
Pelecehan Seksual Jadi ''Epidemi'' di Mesir
Membaca Utuh Kuliah Twitter Advokat Korup
Koran Korsel Minta Samsung Berhenti Jadi Pencontek
Ronaldo Girang Ditengok Sang Junior
Sisa 16 Hari Lagi, Foke-Nara Gerilya Atas-Bawah
Ditanya Soal F-16, Hillary Malah Bicara Papua