TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional Armida Alisjahbana mengatakan pemerintah berupaya menurunkan tingkat kemiskinan nasional pada akhir tahun 2012. "Target pemerintah, di akhir tahun, tingkat kemiskinan nasional adalah 11,5 persen," ujar Armida saat ditemui di Kementerian Bappenas, Senin, 13 Agustus 2012.
Armida melanjutkan, hingga Maret 2012, tingkat kemiskinan di Indonesia adalah 11,96 persen. Apabila angka tersebut dikonversikan ke jumlah penduduk, maka ditemukan angka 29,13 juta jiwa penduduk masih masuk dalam kategori miskin.
Meski terkesan masih tinggi, Armida mengatakan tingkat kemiskinan saat ini sudah lebih baik dibanding tahun 2011. Pada tahun 2011, di periode yang sama, tingkat kemiskinan nasional adalah 12,49 persen. Angka ini menurun dibandingkan tahun 2010 yang sebesar 13,33 persen. Tingkat kemiskinan tersebut, kata Armida, terus bertahan di kisaran 12 persen hingga akhir tahun 2011. "Sekarang, terhitung pada Maret, sudah 11,96 persen. Jadi bisa dibilang cukup baik," ujar Armida.
Armida menambahkan, angka tingkat kemiskinan nasional masih bisa turun lebih banyak lagi dibanding apa yang sudah dicapai. Pasalnya, realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal pertama sendiri cukup bagus, 6,3 persen. Namun, Indonesia terkendala angka poverty basket inflation (inflasi yang dirasakan masyarakat miskin) yang masih tinggi.
Armida menuturkan, pada triwulan pertama, Indonesia mencatat angka poverty basket inflation sebesar 6,52 persen. Angka tersebut karena tingkat konsumsi masyarakat miskin terhadap pangan yang rendah akibat kelangkaan dan naiknya harga pangan.
"Sebagai contoh tahun 2005, meski terjadi pertumbuhan ekonomi, angka kemiskinannya malah naik. Masalahnya, pada tahun itu, poverty basket inflation-nya 12,87 persen akibat melonjaknya harga BBM. Kemampuan konsumsi oleh masyarakat miskin jadi faktor di sini," ucapnya.
Pada tahun 2013, katanya, pemerintah berharap angka kemiskinan bisa ditekan dikisaran angka 9,5-10,5 persen. “Angka itu, sudah tercatat di RAPBN 2013.”
ISTMAN MP