TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk menargetkan akan melepas sekitar 198 juta saham treasuri (treasury stock) secara bertahap hingga 2013. Pada Agustus 2012, perseroan telah menjual sekitar 90,9 juta saham di antaranya. Saham treasuri adalah saham perusahaan yang dibeli kembali (buy back) dari peredaran untuk sementara waktu untuk ditahan kemudian dijual kembali.
"Itu akan bertahap sampai sekitar Oktober 2013," ujar Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja di sela acara buka puasa bersama wartawan, Rabu malam, 8 Agustus 2012.
Jahja menjelaskan, total saham yang dimiliki BCA mencapai 2,4 miliar saham. Dengan demikian, jumlah saham yang dijual per 7 Agustus hanya sekitar 0,24 persen dari total saham.
Dalam penjualan itu, saham yang awalnya dibeli seharga Rp 2.099 per saham itu dilepas dengan harga Rp 7.700 per saham. Penjualan ini sendiri dilakukan BCA sebagai upaya agar saham treasuri tersebut tak hangus.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), 7 Agustus 2012, diketahui saham treasury stock tersebut telah dibeli oleh Credit Suisse Hong Kong Limited sebesar 49,3 juta saham dan Deutsche Bank AG sebesar 41,6 juta saham.
Adapun total nilai penjualan, dijelaskan Jahja, mencapai Rp 700 miliar. Namun Jahja enggan menyebutkan kapan jadwal pelepasan sisa saham treasuri akan dilaksanakan. "Kita lihat saja," kata Jahja.
MARTHA THERTINA
Berita Terpopuler:
Kubu Jokowi-Ahok Bakal Tuntut Rhoma Irama
Bertamu ke Gereja, Foke Minta Doa Pendeta
Di Mabes Polri, SBY Panggil Ketua KPK dan Kapolri
Profil Hartati, Cerdik Mencari Sandaran
Hartati Tersangka, Begini Komentar Istana
Buka Bersama, Sutarman dan Abraham Samad ''Mesra''
Kisruh Simulator SIM, Todung Cs Temui Pimpinan KPK
Mahfud MD: Koruptor Hidupnya Panas
Selesaikan Soal Bepe Secara Baik
Wawancara Tempo dengan Hartati Murdaya