TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan mengusulkan supaya BUMN ikut serta dalam pembinaan cabang olahraga yang berpotensi berprestasi di tingkat internasional. "Daripada dananya disebar ke seluruh cabang olahraga yang pada dasarnya tidak berpotensi menerima medali, lebih baik difokuskan seperti itu," kata Dahlan di Stasiun Gambir, Selasa, 7 Agustus 2012.
Menurut Dahlan, di kejuaraan-kejuaraan dalam negeri, sudah ada pemerintah daerah yang sudah membina cabang-cabang olahraganya, sehingga BUMN sebenarnya bisa menyokong bantuan untuk kejuaraan-kejuaraan internasional.
Dahlan mengaku salut kepada PT Kereta Api Indonesia karena cabang olahraga binaannya bisa berprestasi di Olimpiade XXX London 2012. Sejak tahun 2010, PT Kereta Api Indonesia sudah berinvestasi di cabang olahraga angkat besi.
Kemarin, PT Kereta Api memberikan bonus sebesar Rp 1,5 miliar kepada cabang olahraga angkat besi karena telah berprestasi di Olimpiade XXX London 2012. Bonus Rp 500 juta diberikan kepada Triyatno, yang berhasil membawa medali perak, dan Rp 250 juta kepada Eko Yuli Irawan, yang berhasil menyabet medali perunggu.
Sementara itu, bonus Rp 500 juta sebagai uang pembinaan diserahkan kepada Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi, Berat, dan Binaraga Seluruh Indonesia, melalui Ketua Umum Adang Darajatun. Sebanyak Rp 250 juta juga diberikan kepada Lukman sebagai bonus pelatih berprestasi.
Pada Olimpiade London, Triyatno berhasil menyumbangkan medali perak untuk Indonesia. Bertanding di ExCel, London, Inggris, Rabu dinihari waktu Indonesia, 1 Agustus 2012, ia mengumpulkan angkatan total 333 kilogram (145 kilogram snatch dan 188 kilogram clean & jerk).
Hasil perjuangannya tersebut membuat atlet berusia 24 tahun itu berada di peringkat kedua dalam kelas 69 kilogram putra. Prestasi tersebut mengagumkan, lantaran sebelumnya, atlet yang merupakan anak dari keluarga petani itu pernah mendapatkan medali perunggu untuk kelas 62 kilogram di Olimpiade Beijing 2008.
Sementara medali perunggu bagi Indonesia disumbang oleh lifter putra Indonesia, Eko Yuli Irawan. Ia menjadi atlet pertama yang menyumbangkan medali untuk Indonesia pada Selasa dinihari waktu Indonesia, 31 Juli 2012.
Eko berhasil mengumpulkan angkatan total 317 kilogram (145 kilogram snatch dan 172 kilogram clean & jerk). Hasil tersebut membuat atlet berusia 24 tahun itu berada di peringkat ketiga dalam kelas 62 kilogram putra.
MUHAMAD RIZKI
Berita terkait:
Dahlan Iskan Pesan Pembangkit Tanpa Bahan Bakar
Gaya Dahlan Iskan ''Kerjai'' Bupati Subang
Dahlan Iskan Disarankan Buat Pabrik Mobil Listrik
Dahlan Iskan: Semua Direksi Sarinah Perempuan
Mengapa Dahlan Iskan Menggaji Wartawannya Sangat Kecil