TEMPO.CO, Jakarta - PT Jasa Marga Tbk (Persero) akhirnya menguasai 21,24 persen saham di ruas tol Cinere-Jagorawi. Operator pelat merah itu mengambil saham dari pemilik saham lama, yakni PT Waskita Karya dan PT Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ). “Pemegang konsesi ruas tol Cinere-Jagorawi adalah PT Trans Lingkar Kita Jaya,” ujar Direktur Keuangan Jasa Marga Reynaldi Hermansjah di Jakarta, Rabu, 8 Agustus 2012.
Jasa Marga mengakuisisi saham Waskita Karya sebanyak 76.208 lembar atau setara 18,14 persen, dengan nilai Rp 117 miliar. Sementara untuk PT Jalan Tol Lingkar Luar, perusahaan membeli 13 ribu lembar atau setara 3,1 persen saham senilai Rp 20 miliar.
Reynaldi mengatakan transaksi jual-beli saham dilakukan pada Senin lalu, 6 Agustus, di gedung Kompas Gramedia. Dengan kepemilikan saham Jasa Marga, maka komposisi saham di tol Cinere-Jagorawi adalah 327.634 saham atau 78,01 persen dikuasai PT Transindo Karya Investama, 3.158 lembar atau 0,75 persen saham dikuasai PT Kopnatel Jaya, dan 89.208 lembar atau 21,24 persen saham dimiliki Jasa Marga.
Reynaldi mengatakan akuisisi ruas tol itu menggunakan kas internal perusahaan. Dengan demikian, perusahaan memiliki sinergi untuk mengoperasikan ruas tol tersebut. Mengenai besaran tarif tol tersebut, dia mengatakan, belum menentukan harga tarifnya. “Beri kami waktu untuk mengetahui data tarif serta rencana ruas tol ke depannya.”
Ruas tol Cinere-Jagorawi yang sepanjang 14,64 kilometer dibangun dalam tiga seksi. Seksi pertama untuk ruas Jagorawi-Raya Bogor sepanjang 3,70 kilometer akan dirampungkan pada tahun ini. Seksi ini diperkirakan menelan biaya Rp 89,8 miliar. Seksi kedua untuk Raya Bogor-Kukusan sepanjang 5,50 kilometer akan memakan biaya investasi sebesar Rp 580 miliar.
Sementara seksi ketiga, yaitu Kukusan-Cinere, 5,44 kilometer, akan memakan biaya Rp 935,5 miliar. Dengan demikian, total biaya investasi mencapai Rp 1,6 triliun. Eskalasi harga pun dapat naik 6 persen per tahun dimulai tahun ini.
“Untuk tarif dapat naik 12 persen per dua tahun dimulai 2014 mendatang,” katanya.
Dengan masuknya ruas tol Cinere-Jagorawi ini, kata Reynaldi, setidaknya perusahaan mengoperasikan 10 ruas tol. Reynaldi pun belum mengetahui apakah akan menjadi mayoritas dalam ruas tol tersebut. “Sampai sekarang, kami masih minoritas di tol ini,” katanya.
SUTJI DECILYA