TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Perum Bulog, Sutarto Alimoeso, mengatakan perusahaan telah menyediakan modal Rp 250 miliar untuk ikut menjaga stabilitas harga gula di pasar. Rencananya, dana tersebut akan ditanamkan dalam bentuk kerja sama usaha dengan PT Perkebunan Nusantara. Sutarto mengungkapkan hal itu di sela acara penyampaian evaluasi kinerja Perum Bulog semester I di Jakarta, Rabu, 4 Juli 2012.
Sutarto menuturkan rencananya Perum Bulog akan membeli gula sebesar 215.000 ton dari PTPN dengan skema off taker. Kemudian gula tersebut akan dijual lewat "Bulog Mart" yang nantinya akan dijadikan sebagai anak perusahaan Bulog.
Lembaga logistik milik pemerintah ini juga akan merambah ke pengadaan minyak goreng. Menurut Sutarto, Kementerian Perdagangan sudah memberikan lampu hijau kepada Bulog untuk menjadi penyalur minyak goreng. "Nantinya Bulog tidak hanya menjaga kestabilan pasokan beras, tapi juga minyak goreng dan gula," kata dia.
Bulog sebagai perum juga dituntut menghasilkan keuntungan, sehingga ketiga komoditas tersebut dijual lewat "Bulog Mart".
Soal keuntungan, Sutarto mengatakan, Bulog sudah mengantongi Rp 111 miliar per semester I 2012. Di tahun 2011 mereka mengumpulkan laba Rp 936,51 miliar, yang akan dibagi sebagai uang jasa produksi.
SYAILENDRA