EMPO.CO, Jakarta -Nilai ekspor kembali melemah. Mei lalu nilai ekspor adalah US$ 16,72 miliar, turun 8,55 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Anjloknya ekspor antara lain disebabkan oleh penurunan ekspor nonmigas sebesar 7,72 persen dan ekspor migas sebesar 11,41 persen. \"Dibanding tahun sebelumnya memang turun. Tapi secara kumulatif nilai ekspor pada Januari hingga Mei 2012 meningkat,\" kata Kepala Badan Pusat Statistik, Suryamin, saat merilis data BPS di kantornya, Jakarta, Senin, 2 Juli 2012.
Namun, kata Suryamin, dibandingkan April lalu ekspor justru meningkat 3,41 persen. Menurut dia, peningkatan ekspor migas disebabkan oleh meningkatnya ekspor minyak mentah sebesar 1,56 persen dan ekspor gas naik sebesar 2,84 persen. Sebaliknya, ekspor hasil minyak turun sebesar 7,39 persen.
Cina masih menjadi tujuan ekspor terbesar dengan nilai US$ 1,85 miliar, disusul Jepang US$ 1,59 miliar, dan Amerika Serikat US$ 1,34 miliar. Sedangkan ekspor ke Uni Eropa untuk 27 negara adalah US$ 1,57 miliar.
Jika dilihat nilai ekspor berdasarkan sektor, ekspor hasil industri periode Januari-Mei 2012 dan pertanian mengalami penurunan. Sedangkan ekspor hasil tambang dan lainnya meningkat sebesar 12,71 persen.
ANGGA SUKMA WIJAYA