TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menyatakan akan memaksimalkan jam terbang pesawat PT Merpati Nusantara Airlines. Penambahan jam terbang itu dilakukan agar tidak menambah kerugian yang dialami maskapai menerbangan pelat merah tersebut.
"Misalnya kalau memang satu pesawat harusnya terbang 10 jam, jangan terbang delapan jam," kata Dahlan ketika ditemui di gedung Kemenkopolhukan, Jakarta, Rabu, 30 Mei 2012.
Selain melakukan pemaksimalan jam terbang, Merpati juga melakukan berbagai macam perbaikan lainnya. Perbaikan itu meliputi perbaikan manajemen, pemasaran, pesawat, dan perbaikan rute. "Terutama rute-rute yang merugi," kata Dahlan
Rute-rute yang merugi itu, kata dia, akan dikurangi jumlah penerbangannya. "Yang dulu sehari dua kali mungkin cukup sehari," jelasnya.
Seperti diketahui, Merpati mengalami kerugian hingga miliaran rupiah. Dari hasil pemeriksaan pendahuluan Badan Pemeriksa Keuangan, ditemukan adanya kerugian sebesar Rp 750 miliar. Jika dipecah, kerugian per hari Merpati mencapai Rp 3 miliar.
Deputi bidang Infrastruktur dan Logistik Kementerian BUMN juga menyebut Merpati merugi pada 2012. Kerugian ini membuat utang Merpati disebut makin membengkak. Triwulan I-2012, utang Merpati mencapai Rp 250 miliar ditambah April 2012 sebesar Rp 100 miliar.
NUR ALFIYAH