TEMPO.CO, Jakarta - PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk berencana membangun dua pabrik pengolahan beras di Jawa Tengah tahun ini. Menurut Sekretaris Perusahaan Tiga Pilar, Yulianni Liyuwardi, nilai proyek itu mencapai US$ 22 juta atau sekitar Rp 205 miliar. "Pembangunan satu pabrik membutuhkan dana US$ 11 juta," kata dia usai penandatanganan kerja sama dengan tiga perusahaan pengolahan beras asing di kantornya, Selasa 22 Mei 2012.
Yulianni mengatakan dana investasi itu akan diperoleh dari hasil penawaran saham terbatas atau right issue tahun lalu yang mencapai Rp 700 miliar. Untuk menambah kapasitas di pabrik yang sudah ada, perseroan membutuhkan modal kerja Rp 100 miliar per pabrik. Untuk memenuhinya Tiga Pilar akan mengajukan kredit kepada bank.
"Sampai saat ini kami sedang mengkaji kerja sama dengan Rabo Bank," katanya.
Dua pabrik baru Tiga Pilar memiliki kapasitas 240 ribu ton. Menurut Yulianni, setelah keduanya selesai dibangun, produksi beras Tiga Pilar bisa mencapai 480 ribu ton per tahun. Dalam proyek ini perseroan bekerja sama dengan tiga perusahaan pengolah beras terbesar di dunia, yakni Satake Corporation Jepang, Jiangsu Muyang Group Co Cina, dan The GSI Group LLC Amerika Serikat.
Dua pabrik baru ini, kata Yulianni, diperkirakan mulai beroperasi pada kuartal kedua tahun depan. "Keduanya ditargetkan memberi kontribusi pendapatan hingga Rp 1 triliun per tahun," ujarnya.
Selain membangun dua pabrik, Tiga Pilar juga akan mendirikan instalasi penyimpanan beras atau silo. Dalam proyek ini, Yulianni mengatakan, pihaknya menggandeng Jiangsu Muyang Group dan GSI Group.
Bersama Jiangsu, Tiga Pilar akan membangun 108 unit silo dengan kapasitas penyimpanan 216 ribu ton dalam dua tahun. Tahun ini silo yang bisa dibangun dalam tahap 1 mencapai 60 unit dengan kapasitas 120 ribu ton. Silo-silo ini berlokasi di Jawa Tengah dan Cikampek, Jawa Barat. Sedangkan kerja sama dengan GSI Group dilakukan untuk pengadaan 12 unit silo dengan total kapasitas 24 ribu ton tahun ini.
Hingga lima tahun mendatang Tiga Pilar mengincar 5 persen pangsa pasar beras di Indonesia. Yulianni mengatakan untuk mencapai target itu perseroan akan memiliki 18 pabrik beras. "Dua pabrik baru lainnya bakal dibangun mulai tahun depan," kata dia lagi.
SUTJI DECILYA