Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Yahoo! Jabat Tangan Alibaba Demi Rp 66 Triliun

image-gnews
AP/Elizabeth Dalziel
AP/Elizabeth Dalziel
Iklan

TEMPO.CO, Hong Kong - Raksasa media daring, Yahoo!, akhirnya berjabat tangan dengan Grup Alibaba asal Cina. Mereka sepakat untuk kerja sama senilai US$ 7,1 miliar (Rp 65,7 triliun). Sebuah perjanjian yang menandai negosiasi terpanjang penawaran sebuah media daring dalam sejarah dunia maya. Alibaba adalah jejaring penjualan daring terbesar di Cina.

Alibaba merupakan perusahaan yang dibeli Yahoo! pada 2005 senilai US$ 1 miliar (Rp 9,2 triliun). Waktu itu Yahoo! menjadi pemilik sekitar 40 persen saham perusahaan e-commerce asal Negari Tirai Bambu.

CEO Alibaba, Jack Ma, berusaha berulang kali untuk membeli 40 persen sahamnya dari Yahoo!. Tapi dia selalu pulang dengan tangan kosong. Konflik memanas tahun lalu ketika Ma ternyata menjual anak perusahaannya, Alipau, tanpa sepengetahuan Yahoo!. Tapi konflik berakhir kemarin setelah ada kesepakatan baru.

Yahoo! kini harus menjual separuh dari 40 persen sahamnya di Alibaba. Nilai penjualan 20 persen sahamnya sebesar US$ 7 miliar, angka yang diambil dari nilai perusahaan Alibaba yang berharga US$ 35 miliar (Rp 300 triliun).

Rencana pembelian kembali saham (buy back) Alibaba diharapkan bisa membangkitkan lagi saham yang sempat lesu. Pembelian ini sekaligus mengukuhkan posisi CEO Alibaba, Jack Ma, sebagai pemegang kendali penuh perusahaannya.

Sebagai bagian kesepakatan, sebuah sumber menyebutkan insentif jangka menengah ditawarkan ke Alibaba agar mereka bersedia melakukan penawaran saham perdana (IPO). Meski belum ada rencana go public, insentif IPO mempunyai beberapa syarat, seperti hak untuk melakukan buy back saham yang tersisa atau membiarkan Yahoo! menjual sahamnya di pasar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jika tanpa IPO, Alibaba baru bisa membeli sekitar 20 persen saham yang dimiliki Yahoo! pada 2015. Tapi, kalau IPO, Yahoo! bisa menjual sepuluh persen saham yang mereka miliki dan sepuluh persen lagi ketika Alibaba go public dalam jangka waktu yang disepakati kedua belah pihak.

Bos sementara Yahoo!, Ross Lebinsohn, diketahui tidak terlibat dalam kesepakatan ini. Tapi tentunya dia akan menerima dampak positif karena respons pasar yang menyetujui penjualan saham Alibaba.

Siaran pers pada Ahad, 20 Mei 2012, menyebutkan Jack Ma optimistis terhadap kesepakatan baru. "Transaksi ini membuka bab baru dalam hubungan kami dengan Yahoo!," kata dia.

Selain pembelian kembali, dua perusahaan juga menyetujui pembaruan teknologi dan hak kekayaan intelektual. Yahoo! menjamin transaksi Alibaba di bawah kendali Yahoo! Cina selama empat tahun. Efeknya, pembatasan investasi Yahoo! di Cina juga akan dicabut.

ALLTHINGSD.COM | REUTERS | DIANING SARI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kinerja Keuangan Gemilang, Analis Rekomendasikan Saham BBRI

14 November 2023

Kinerja Keuangan Gemilang, Analis Rekomendasikan Saham BBRI

Kinerja keuangan impresif yang dicatatkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk hingga kuartal III-2023 diikuti dengan sentimen positif terhadap saham BRI (BBRI).


Bidik Rp 287,11 Miliar dari IPO, Primaya Hospital Group Beberkan Peruntukan Dananya

17 Oktober 2022

Konferensi Pers Penawaran Umum Perdana Saham Primaya Hospital Group, di Hotel JS Luwansa, Jakarta, pada Senin, 17 Oktober 2022. TEMPO/Defara
Bidik Rp 287,11 Miliar dari IPO, Primaya Hospital Group Beberkan Peruntukan Dananya

Primaya Hospital Group, jaringan rumah sakit swasta di Indonesia dengan perusahaan holding, PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk., menggelar IPO.


2 Direksi BCA Lepas Sebagian Saham, Berapa Nilai yang Dikantongi?

17 September 2022

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. Jahja Setiaatmadja (mengenakan kimono) dan Presiden & COO JCB International Kimihisa Imada (mengenakan pakaian adat Bali) saat mengelar seremoni peluncuran Kartu Kredit BCA-JCB Black di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Senin 11 November 2019. Tempo/Dias Prasongko.
2 Direksi BCA Lepas Sebagian Saham, Berapa Nilai yang Dikantongi?

Corporate Secretary BCA Raymon Yonarto mengatakan penjualan saham yang dilakukan oleh Jahja bertujuan untuk melakukan renovasi rumah.


Saham Tesla Bakal Dipecah Dua Dalam 2 Tahun, Begini Ceritanya

29 Maret 2022

Logo Tesla. Istimewa
Saham Tesla Bakal Dipecah Dua Dalam 2 Tahun, Begini Ceritanya

Hanya tiga bulan kemudian, Tesla mengatakan merencanakan penjualan saham lain untuk mendapatkan dana segar hingga USD 5 miliar.


Saham Eropa Anjlok karena Aksi Jual Massal Setelah Kemunculan Varian Botswana

27 November 2021

Penggabungan Bursa Saham Eropa Batal
Saham Eropa Anjlok karena Aksi Jual Massal Setelah Kemunculan Varian Botswana

Saham Eropa anjlok di tengah aksi jual yang meluas pada Jumat karena laporan varian baru Covid-19, varian Botswana, yang memicu kekhawatiran investor.


IHSG Ditutup Menguat di 6.144, Samuel Sekuritas: Big Caps Rebound

30 Agustus 2021

Nasabah tengah memantau pergerakan saham dari rumah tinggalnya saat melakukan WFH di Jakarta, Kamis, 15 Juli 2021. Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat 1,13 persen atau 67,54 poin ke level 6.046,75. Tempo/Tony Hartawan
IHSG Ditutup Menguat di 6.144, Samuel Sekuritas: Big Caps Rebound

Indeks Harga Saham (IHSG) Sesi II pada hari ini, Senin, 30 Agustus 2021, ditutup di level 6.144.


Panasonic Jual Saham Tesla dengan Nilai USD 3,6 Miliar

26 Juni 2021

Logo Panasonic. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Panasonic Jual Saham Tesla dengan Nilai USD 3,6 Miliar

Perusahaan Panasonic telah menjual semua saham Tesla dengan harga sekitar 400 miliar yen atau USD 3,61 miliar pada tahun fiskal yang berakhir Maret.


4 Kali DKI Kirim Surat ke DPRD Soal Penjualan Saham PT Delta tapi Tak Direspons

1 April 2021

Poster dukungan untuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat berlangsungnya aksi tolak saham bir di depan Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta, Jumat, 8 Maret 2019. Pendemo meminta agar Gerindra DKI menyampaikan aspirasinya kepada anggota DPRD DKI lainnya yang menolak melepaskan saham DKI di PT Delta Djakarta. TEMPO/Melgi Anggia
4 Kali DKI Kirim Surat ke DPRD Soal Penjualan Saham PT Delta tapi Tak Direspons

PKS sudah membuat surat kepada pimpinan dewan untuk segera mengagendakan pembahasan mengenai rencana penjualan saham bir DKI di PT Delta.


Penjualan Saham Bir, Eks Dirut BEI Ingatkan Pejabat DKI Bisa Kena Pelanggaran

1 April 2021

Ilustrasi Pabrik Bir. REUTERS/Thomas Mukoya
Penjualan Saham Bir, Eks Dirut BEI Ingatkan Pejabat DKI Bisa Kena Pelanggaran

Pejabat DKI terancam dianggap melanggar regulasi pasar modal jika berkoar-koar jual saham bir tapi batal.


Dapat Kredit Murah, Pengamat Sebut Pertamina Tak Perlu IPO

27 Agustus 2020

Gedung Pertamina. TEMPO/Amston Probel
Dapat Kredit Murah, Pengamat Sebut Pertamina Tak Perlu IPO

Pengamat meminta Pertamina mengkaji ulang rencana IPO.