TEMPO.CO, Paris - Produsen pesawat asal Rusia, Sukhoi, memutuskan untuk mengangkat sebuah citra baru melalui pesawat komersial. Sukhoi sebelumnya telah dikenal dengan produksi pesawat tempur serta jetnya. Pada tahun 2009, Sukhoi menghadirkan pesawat komersial untuk meningkatkan kekuatannya dalam pasar global.
Sukhoi Superjet 100 menjadi daya tarik utama dalam Salon du Bourget di Paris, Prancis, tahun 2009 silam. Kehadiran Sukhoi Superjet 100 sekaligus menandai penerbangan pertama dalam pertunjukan udara terbesar di dunia. Biasanya pertunjukan udara tersebut mempertontonkan parade pesawat militer Sukhoi. Namun, dalam pertunjukan tahun itu, Rusia berhasil mencuri perhatian dengan kehadiran pesawat komersial baru mereka.
Ketika diluncurkan 2009 silam, Sukhoi berencana memproduksi sekitar 40 unit pesawat komersial, serta 40 unit pesawat militer. Superjet diproduksi oleh Sukhoi Civil Aircraft, anak perusahaan Sukhoi Company.
Sebelum memproduksi pesawat komersial, Sukhoi sudah menjalin kerja sama dengan Boeing pada 2007. Kerja sama itu bertujuan agar Sukhoi mendapat bantuan dari Amerika Serikat (AS) dalam program pesawat sipil. Rusia berharap pesawat Sukhoi Superjet 100 menjadi sebuah langkah maju dalam teknologi melalui kerja samanya dengan Boeing.
Banyak teknologi pesawat komersial Rusia yang sudah ketinggalan zaman. Kebanyakan pesawat komersial yang diproduksi di Uni Soviet dan Rusia merupakan modifikasi dari pesawat militer yang canggih. Bahkan, pesawat sipil jenis Tu-104 yang merupakan modifikasi masih dilengkapi dengan rudal.
THETELEGRAPH|MARIA YUNIAR
Berita terkait
Basarnas: Ada Logo Sukhoi di Lokasi Temuan Pesawat
Polisi Minta Data Antemortem Penumpang Sukhoi
Keluarga Penumpang Sukhoi Datang ke Gunung Salak
Badan SAR Cari Sukhoi ke Kawah Ratu
Isak Tangis Keluarga Korban Sukhoi Superjet 100
Sebelum Hilang, Pilot Sukhoi Kontak Bandara Soetta
Warga Sempat Lihat Sukhoi Oleng Lintasi Tenjolaya