TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik menyatakan, untuk program konversi bahan bakar minyak ke gas pada kendaraan bermotor, pemerintah akan bekerja sama dengan Astra untuk pengadaan alat konversi. "Pemerintah serius soal konversi ini, nanti sore kami undang Astra ke Istana," kata Wacik saat ditemui di kantor BPMigas, Selasa, 8 Mei 2012
Ia memaparkan saat ini pemerintah telah menyiapkan gas untuk transportasi sebanyak 35 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) dan terdapat rencana tambahan pasokan kembali sebanyak 50 mmscfd. Setelah pasokan tersedia, maka pemerintah perlu menyediakan alat konversi dan penunjang lainnya, seperti bengkel, untuk mendukung program konversi. Targetnya sampai akhir tahun adalah sebanyak 60 bengkel yang menyediakan jasa pemasangan dan perbaikan alat konversi.
"Astra sudah setuju dan mereka juga bersedia menjual alat konversi gasnya," ujar Wacik. Sore ini, rencananya, Astra bakal ke Istana Presiden dan menunjukkan kendaraan dengan jenis hybrid yang bisa mendukung program konversi BBG.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM Evita Herawati Legowo memaparkan pemerintah sudah menyediakan anggaran untuk program konversi bahan bakar ke gas ini sebesar Rp 2 triliun.
Dana itu bukan saja untuk membangun SPBG yang ditargetkan bisa mencapai 54 unit pada tahun ini, termasuk SPBG dengan sistem mother-daughter yang bersifat dinamis. "Dana juga termasuk untuk bangun pipa dan alat-alat lainnya supaya gas yang dipasok kering dan layak."
GUSTIDHA BUDIARTIE