TEMPO.CO, Jakarta - Peringatan Hari Buruh pada 1 Mei 2012 di Jakarta diperkirakan akan terpusat di sejumlah lokasi. Lokasi itu antara lain Istana Negara dan Gelora Bung Karno, Senayan. Rencananya, mereka bakal membacakan beberapa tuntutan. “Salah satunya soal jaminan kesehatan," kata Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia, Said Iqbal, kepada Tempo, Senin, 30 April 2012.
Menurut Said, para buruh menuntut pelaksanaan jaminan kesehatan untuk seluruh rakyat per 1 Januari 2014. Buruh juga menuntut pemberian kewajiban uang pensiun bagi buruh mulai 1 Juli 2015.
Buruh menolak kebijakan upah murah. Ada revisi terhadap Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 17 Tahun 2005 tentang Komponen Hidup Layak.
Saat ini hanya ada 46 komponen yang tercantum dalam peraturan itu. Said menambahkan, ada tambahan komponen sehingga menjadi 86 hingga 122 komponen sesuai dengan hasil penelitian serikat buruh. “Kami juga menuntut penghapusan sistem outsourcing,” kata Iqbal.
Dua poin terakhir yang dituntut oleh buruh adalah adanya subsidi dari pemerintah dalam bidang pendidikan, transportasi, perumahan, dan kesehatan untuk kaum buruh. Subsidi ini diminta dituangkan dalam anggaran belanja negara dan anggaran belanja daerah. “Terakhir, kami meminta 1 Mei dijadikan sebagai hari libur nasional.”
Aksi ini direncanakan akan diikuti oleh 100 ribu buruh dari Jabodetabek, Serang, Karawang dan daerah lain di sekitar Jakarta. Iqbal mengaku sudah berkoordinasi dengan serikat pekerja di seluruh perusahaan. Mereka bersepakat bahwa buruh yang mengikuti aksi besok akan mengganti hari kerja di hari lain. “Kami sudah sosialisasikan sejak lama,” kata dia.
I WAYAN AGUS PURNOMO