TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan mendorong perusahaan "pelat merah" (BUMN) yang memiliki kemampuan keuangan dan kinerja bagus untuk mencari peluang lebih besar dengan melakukan ekspansi ke luar negeri.
Ditemui wartawan seusai meninjau uji coba pengoperasian Pabrik Tuban IV milik Semen Gresik di Tuban, Jawa Timur, Kamis, 5 April 2012, Dahlan mengatakan saat ini sudah banyak BUMN yang kondisinya sehat dan memiliki potensi besar untuk menembus pasar luar negeri.
"Tidak perlu ekspansi jauh-jauh, kawasan Asia Tenggara dulu saja. Dari sekian banyak BUMN itu, PT Semen Gresik salah satu yang siap melakukannya," katanya didampingi Direktur Utama PT Semen Gresik Tbk Dwi Soetjipto.
Saat ini PT Semen Gresik sedang mengkaji rencana untuk melakukan ekspansi ke Myanmar dengan membangun pabrik skala lebih kecil dibanding pabrik yang kini dioperasikan di Indonesia.
"Saya mendukung Semen Gresik masuk ke Myanmar karena Indonesia dan Myanmar punya hubungan sejarah yang panjang pada beberapa tahun silam," ujar Dahlan.
Baca Juga:
Selain itu, pihaknya juga sudah minta beberapa perwakilan BUMN, seperti dari Semen Gresik, Pertamina, dan Bank BNI, untuk membuka semacam kantor bersama di Myanmar guna melakukan kajian soal investasi apa saja yang bisa dikerjakan dalam beberapa bulan ke depan.
"Kondisi Myanmar cukup kondusif dan negara itu sedang gencar melakukan pembangunan. Saya kira sangat tepat kalau Semen Gresik masuk, begitu juga beberapa BUMN lainnya," katanya.
Dahlan Iskan menambahkan, kalau dulu pemerintah menjual sejumlah BUMN kepada investor asing karena keuangan negara sedang krisis, kini saatnya BUMN melakukan ekspansi ke luar negeri setelah perekonomian dalam negeri semakin membaik.
"Kalau dulu BUMN dijual karena memang pemerintah sedang perlu uang, sekarang saatnya BUMN untuk beli, termasuk ekspansi ke luar negeri," kata mantan Direktur Utama PT PLN (Persero) itu.
Sementara itu, Pabrik Tuban IV milik PT Semen Gresik yang dibangun sejak 20 Agustus 2009, saat ini sudah rampung dan mulai diujicobakan untuk operasional dengan penyalaan api di tanur putar (fire on kiln), kemudian dilanjutkan proses pemanasan dan pemasukan bahan baku.
Direktur Utama Semen Gresik Dwi Soetjipto mengatakan Pabrik Tuban IV, yang memiliki kapasitas produksi 2,5 juta ton (bisa dimaksimalkan hingga tiga juta ton), dijadwalkan mulai beroperasi penuh pada akhir April 2012.
WDA | ANT
Berita terkait
Dahlan: Stop Impor Mesin dari Tiongkok
Dahlan Tantang Mahasiswa IPB Ciptakan Mesin Padi
Bocoran Dahlan Iskan Soal IPO BUMN
Dahlan Pasang Badan demi Bukit Asam
Dahlan Persilakan Mobil Mewah Pakai Premium
Dahlan: Rakyat Butuh Beras, Bukan Pidato
Tol Banjir, Dahlan Iskan Bilang Malu
Dahlan Iskan: Pasar Modal Indonesia Sakti