TEMPO.CO, Surabaya - Asisten Ekonomi dan Pembangunan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Hadi Prasetyo, mengatakan sebanyak 40 perusahaan jenis usaha mikro kecil dan menengah di Jepang berencana memindahkan perusahaan mereka ke Jawa Timur.
Menurut Hadi, pemindahan perusahaan tersebut sebagai imbas meletusnya reaktor nuklir Fukushima beberapa waktu lalu. "Dalam tiga tahun ke depan, pemindahan perusahaan ke Jawa Timur sudah selesai dilakukan,” kata Hadi seusai bertemu 40 presiden direktur perusahaan-perusahaan Jepang di kantor Gubernur Jawa Timur di Jalan Pahlawan, Surabaya, Senin, 5 Maret 2012.
Rombongan pengusaha Jepang dipimpin President The Nikkan Kogyo Shimbun, Haruhiro Imizu. Sebagai bahan pembanding, mereka berencana mengunjungi empat perusahaan Jepang yang ada di Jawa Timur.
Mereka ingin mendapatkan informasi secara langsung dari pengusaha Jepang yang sudah lebih dahulu membuka usaha di Jawa Timur. Di antaranya yang berkaitan dengan masalah investasi, termasuk upah buruh, kejelasan perizinan, serta faktor keamanan.
Kedatangan 40 petinggi perusahaan itu, kata Hadi, merupakan tindak lanjut kunjungan Gubernur Jawa Timur ke Jepang beberapa waktu lalu.
Kepala Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur Warno Harisasono menjelasan bahwa para pengusaha asal Jepang tersebut akan diarahkan membangun perusahaan mereka di wilayah tengah Jawa Timur, yaitu poros Mojokerto, Jombang, hingga Madiun. "Jawa Timur wilayah tengah sedang berkembang. Apalagi pembangunan infrastruktur, seperti jalan tol, juga segera rampung," ujarnya.
Warno memaparkan investor asing yang menanamkan modalnya di Jawa Timur setiap tahun terus meningkat. Selama tahun 2011 lalu, nilainya mencapai Rp 36,59 triliun. Sedangkan selama tahun 2010, senilai Rp 18,45 triliun.
FATKHURROCHMAN TAUFIQ