TEMPO.CO, Jakarta- Pemerintah mulai bersiap mengatasi keterbatasan pangan nasional yang disebabkan gejolak harga komoditi secara global. Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan pihaknya saat ini mencari pinjaman sebesar US$ 4 miliar atau setara Rp 35,2 triliun) untuk langkah tersebut.
“Kesiapan dana kontingensi pangan menjadi satu yang kami perhatikan," kata dia di Hotel Borobudur, Senin 6 Februari 2012.
Agus menuturkan, dana tersebut rencananya akan diperoleh dari lembaga internasional seperti Bank Dunia. Selain itu ada konsorsium kreditur dari lembaga kerjasama multilateral serta negara sahabat. Pencarian dana ini, menurut dia bukan hal baru karena pemerintah pernah melakukan hal serupa pada 2009. “Kami menyiapkan fasilitas seperti penjaminan pinjaman siaga (drawdown deferred option),” ujarnya.
Cuaca buruk akibat perubahan iklim yang ekstrim menjadi alasan pemerintah untuk berjaga-jaga mengantisipasi kemungkinan gejolak harga pangan. Menurut Agus pemerintah diperbolehkan mencari pinjaman siaga untuk mitigasi pangan pada Undang-undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2012.
Dalam beleid itu pemerintah menyiapkan dana Rp 2 triliun untuk mitigasi pangan. Jika dana tersebut tidak cukup, dana mitigasi pangan akan ditambah Rp 2 triliun dari cadangan risiko fiskal sebesar Rp 15,7 triliun.
AKBAR TRI KURNIAWAN