TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Lembaga Pengkajian, Penelitian, dan Pengembangan Ekonomi, Didik Rachbini, mengatakan bahwa pertumbuhan sektor industri 2012 diharapkan meningkat 7-8 persen.
"Pertumbuhan ini banyak didukung dari sektor industri restoran dan hotel. Mereka merupakan penyelamat pertumbuhan industri," ucapnya dalam siaran pers, Rabu, 28 Desember 2011.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pertumbuhan sektor industri meningkat 2,2 persen pada tahun 2009 menjadi sekitar 4,5 persen di tahun 2010. Sedangkan di tahun 2011, pertumbuhan industri meningkat hingga 5,9 persen.
"Target 7 persen menurut kami tidak terlalu tinggi. Jika dilihat kembali pada tahun 1990-an, pertumbuhan industri mencapai 14 persen," tutur Didik.
Suryo Bambang Sulisto, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), mengimbuhkan bahwa peningkatan industri ini adalah bentuk kepercayaan internasional terhadap pasar dalam negeri.
"Indonesia sedang berada dalam posisi yang menguntungkan. Dengan peningkatan peringkat investasi, para investor mulai melihat iklim investasi yang kondusif."
Target bisa dicapai dengan memberi perhatian terhadap infrastruktur dan birokrasi. Indonesia, kata dia, harus berkonsentrasi membangun perekonomian dalam negeri, memperhatikan persoalan infrastruktur, dan kebijakan-kebijakan yang menarik investor.
Zulkarnaen Arif, Wakil Ketua Umum Bidang Infrastruktur, Konstruksi, dan Properti Kadin menimpali bahwa kunci dari pembangunan ekonomi adalah infrastruktur. "Infrastruktur kita memprihatinkan. Jika sampai 2015 tidak diperbaiki, kita hanya akan menjadi industri hilir."
AYU PRIMA SANDI