TEMPO Interaktif, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum akan mengaudit 90 jembatan bentang panjang di Indonesia. Jembatan-jembatan itu amat vital karena menjadi bagian dari jaringan jalan nasional.
Kepala Sub-Bidang Informasi Direktorat Jenderal Bina Marga, Muhammad Ajito, mengatakan hasil audit tersebut nantinya akan diserahkan kepada pemerintah daerah dalam bentuk rekomendasi teknis. “Hasil evaluasi setiap jembatan berbeda-beda, sesuai struktur dan usianya," kata dia kepada Tempo,
Kementerian Pekerjaan Umum mencatat, saat ini jembatan bentang panjang kebanyakan berada di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Ajito mengatakan, keberadaan jembatan panjang di dua pulau itu amat vital demi menghubungkan daerah yang terpisah oleh sungai-sungai lebar.
Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto sebelumnya telah membentuk tim yang akan mengaudit semua jembatan di seluruh Indonesia. Audit ini dilakukan untuk mengantisipasi agar tidak ada lagi jembatan yang runtuh seperti di Kabupaten Kutai Kartanegara, dua pekan lalu. Selama ini audit rutin yang dilakukan Kementerian masih bersifat umum. Karena itulah tim audit khusus ini diberi tugas pemantauan dan evaluasi yang lebih detail. “Tim ini juga akan menilai jembatan mana yang perlu direhabilitasi,” ujarnya.
Dalam instruksi menteri, tim tersebut ditugasi mengawasi jembatan bentang panjang yang termasuk dalam jaringan jalan nasional, jalan provinsi, maupun kabupaten. Djoko menjamin semua jembatan bentang panjang yang telah dibangun aman untuk dilalui kendaraan. Ia mencontohkan, di jalur Pantai Utara, Kementerian telah mengganti elemen jembatan yang berusia tua dan tak layak pakai. “Karena sudah berkarat, akan kami ganti,” katanya.
I WAYAN AGUS PURNOMO